Menristekdikti apresiasi Pemkab Purbalingga atas pembangunan Unperba
11 April 2019 17:03 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir (kiri) dan Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Bambang Soesatyo (kanan) saat menandatangai prasasti peresmian kampus Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) di Purbalingga, Kamis (11/4/2019) siang. (Foto: Sumarwoto)
Purbalingga (ANTARA) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga yang telah membangun Universitas Perwira Purbalingga (Unperba).
"Saya sangat mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang dilakukan pembangunan kampus, yaitu namanya Universitas Perwira Purbalingga di mana ketua yayasannya Bapak Bambang Soesatyo sekaligus beliau adalah Ketua DPR RI," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (11/4) siang.
Menristekdikti mengatakan hal itu kepada wartawan usai meresmikan kampus Unperba yang menandai beroperasinya perguruan tinggi swasta tersebut dengan penerimaan mahasiswa baru tahun akademis 2019/2020.
Menurut dia, apresiasi tersebut diberikan dengan alasan supaya pemerataan pendidikan tinggi bisa menyebar ke seluruh Indonesia.
"Ternyata di sini IPM-nya (Indeks Pembangunan Manusia) nomor 27 dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Ini hal yang perlu kita dorong bagaimana pendidikan tinggi itu (yang) satu. Kedua adalah bidang studi apa yang harus kita dorong," katanya.
Menurut dia, bidang studi yang harus didorong adalah mengacu pada potensi lokal yang bisa menjadikan nilai tambah.
"Dari lokal ke dunia, ini menjadi sangat penting karena kalau ini bisa kita lakukan, maka perguruan tinggi ini akan berkontribusi (terhadap) pembangunan manusia. Kalau kontribusi pembangunan manusianya bisa ada, maka tenaga kerja akan menjadi tenaga kerja yang profesional, tidak 'job seeker' tetapi ke depan bisa menjadi 'job creater'," katanya.
Ia mengatakan "job creater" adalah menciptakan lapangan kerja sehingga jangan lagi berpikir bagaimana nanti setelah lulus mencari pekerjaan, tetapi bagaimana setelah lulus menciptakan pekerjaan yang bisa mengembangkan bisnisnya.
Terkait dengan bidang studi yang sekiranya cocok dikembangkan Unperba di Purbalingga, Menristekdikti mengatakan hal itu berkaitan dengan pertanian termasuk di dalamnya agroteknologi.
Dalam hal ini, dia mencontohkan pertanian padi di Israel bisa menghasilkan gabah sebanyak 16 ton per hektare dengan menerapkan teknologi dan hal itu sedang dikembangkan di India.
"Bagaimana nanti ke Indonesia? Maka saya berharap Universitas Perwira Purbalingga berkontribusi tentang pengembangan riset itu. Jadi nilai tambahnya akan kita tingkatkan, tapi tidak hanya di produksi saja, tapi harus ditaburkan nilai tambahnya di mana nanti, aspek inilah yang harus kita bangun," katanya.
Ia mengatakan dari aspek teknologi pertaniannya dan pengolahan hasil pertanian harus dikembangkan karena di situ letak nilai tambahnya supaya masyarakat mendapatkan nilai tambah.
"Jangan kita hasil pertanian, selesai, hasilnya dijual, kita enggak dapat apa-apa. Harus kita turunkan menjadi industri, sehingga kalau bisa menjadi industri bisa menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Purbalingga ini," katanya.
Sementara saat memberikan sambutan, Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Bambang Soesatyo mengaku lega karena akhirnya kampus yang dirintisnya bertahun-tahun bisa berdiri di Purbalingga.
Ia mengharapkan Unperba bisa memberikan efek pengganda (multiplier effect) ekonomi bagi warga Purbalingga dan sekitarnya.
"Ini karena dari 54 sekolah menengah atas yang ada di Purbalingga, setiap tahunnya meluluskan 9.000 siswa dan hanya tertampung di perguruan-perguruan tinggi sekitar Purbalingga ini hanya 8-10 persen. Itu artinya masih banyak yang terlantar, bahkan mencari kampus-kampus lain yang kadang karena terpaksa mendapat kampus yang tidak bermutu," kata Bambang yang juga Ketua DPR RI itu.
Selain peresmian kampus Universitas Perwira Purbalingga, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan Rektor dan Wakil Rektor Unperba oleh Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Bambang Soesatyo.
Dalam hal ini, Rektor Unperba dijabat oleh Dr Ir Teguh Djuharyanto, M.P., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dijabat oleh Dr. Eming Sudiana, M.Si., serta Wakil Rektor Bidang Kepegawaian, Keuangan, dan Prasarana.
Informasi yang dihimpun, kampus Unperba yang berlokasi di Jalan Letjen S.Parman, Purbalingga, memperoleh Izin Pendirian dari Menristekdikti Nomor 949/KPT/I/2018 tanggal 8 November 2018.
Pada tahun akademis 2019/2020, Unperba berencana menerima mahasiswa sekitar 1.000 mahasiswa baru yang akan tersebar di lima program studi, yakni Akuntansi, Manajemen, Agribisnis, Teknik Mesin, dan Informatika.
Pada pendaftaran gelombang pertama, Unperba telah menerima 72 calon mahasiswa baru setelah melalui proses seleksi termasuk ujian masuk.
"Saya sangat mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang dilakukan pembangunan kampus, yaitu namanya Universitas Perwira Purbalingga di mana ketua yayasannya Bapak Bambang Soesatyo sekaligus beliau adalah Ketua DPR RI," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (11/4) siang.
Menristekdikti mengatakan hal itu kepada wartawan usai meresmikan kampus Unperba yang menandai beroperasinya perguruan tinggi swasta tersebut dengan penerimaan mahasiswa baru tahun akademis 2019/2020.
Menurut dia, apresiasi tersebut diberikan dengan alasan supaya pemerataan pendidikan tinggi bisa menyebar ke seluruh Indonesia.
"Ternyata di sini IPM-nya (Indeks Pembangunan Manusia) nomor 27 dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Ini hal yang perlu kita dorong bagaimana pendidikan tinggi itu (yang) satu. Kedua adalah bidang studi apa yang harus kita dorong," katanya.
Menurut dia, bidang studi yang harus didorong adalah mengacu pada potensi lokal yang bisa menjadikan nilai tambah.
"Dari lokal ke dunia, ini menjadi sangat penting karena kalau ini bisa kita lakukan, maka perguruan tinggi ini akan berkontribusi (terhadap) pembangunan manusia. Kalau kontribusi pembangunan manusianya bisa ada, maka tenaga kerja akan menjadi tenaga kerja yang profesional, tidak 'job seeker' tetapi ke depan bisa menjadi 'job creater'," katanya.
Ia mengatakan "job creater" adalah menciptakan lapangan kerja sehingga jangan lagi berpikir bagaimana nanti setelah lulus mencari pekerjaan, tetapi bagaimana setelah lulus menciptakan pekerjaan yang bisa mengembangkan bisnisnya.
Terkait dengan bidang studi yang sekiranya cocok dikembangkan Unperba di Purbalingga, Menristekdikti mengatakan hal itu berkaitan dengan pertanian termasuk di dalamnya agroteknologi.
Dalam hal ini, dia mencontohkan pertanian padi di Israel bisa menghasilkan gabah sebanyak 16 ton per hektare dengan menerapkan teknologi dan hal itu sedang dikembangkan di India.
"Bagaimana nanti ke Indonesia? Maka saya berharap Universitas Perwira Purbalingga berkontribusi tentang pengembangan riset itu. Jadi nilai tambahnya akan kita tingkatkan, tapi tidak hanya di produksi saja, tapi harus ditaburkan nilai tambahnya di mana nanti, aspek inilah yang harus kita bangun," katanya.
Ia mengatakan dari aspek teknologi pertaniannya dan pengolahan hasil pertanian harus dikembangkan karena di situ letak nilai tambahnya supaya masyarakat mendapatkan nilai tambah.
"Jangan kita hasil pertanian, selesai, hasilnya dijual, kita enggak dapat apa-apa. Harus kita turunkan menjadi industri, sehingga kalau bisa menjadi industri bisa menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Purbalingga ini," katanya.
Sementara saat memberikan sambutan, Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Bambang Soesatyo mengaku lega karena akhirnya kampus yang dirintisnya bertahun-tahun bisa berdiri di Purbalingga.
Ia mengharapkan Unperba bisa memberikan efek pengganda (multiplier effect) ekonomi bagi warga Purbalingga dan sekitarnya.
"Ini karena dari 54 sekolah menengah atas yang ada di Purbalingga, setiap tahunnya meluluskan 9.000 siswa dan hanya tertampung di perguruan-perguruan tinggi sekitar Purbalingga ini hanya 8-10 persen. Itu artinya masih banyak yang terlantar, bahkan mencari kampus-kampus lain yang kadang karena terpaksa mendapat kampus yang tidak bermutu," kata Bambang yang juga Ketua DPR RI itu.
Selain peresmian kampus Universitas Perwira Purbalingga, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan Rektor dan Wakil Rektor Unperba oleh Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Bambang Soesatyo.
Dalam hal ini, Rektor Unperba dijabat oleh Dr Ir Teguh Djuharyanto, M.P., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dijabat oleh Dr. Eming Sudiana, M.Si., serta Wakil Rektor Bidang Kepegawaian, Keuangan, dan Prasarana.
Informasi yang dihimpun, kampus Unperba yang berlokasi di Jalan Letjen S.Parman, Purbalingga, memperoleh Izin Pendirian dari Menristekdikti Nomor 949/KPT/I/2018 tanggal 8 November 2018.
Pada tahun akademis 2019/2020, Unperba berencana menerima mahasiswa sekitar 1.000 mahasiswa baru yang akan tersebar di lima program studi, yakni Akuntansi, Manajemen, Agribisnis, Teknik Mesin, dan Informatika.
Pada pendaftaran gelombang pertama, Unperba telah menerima 72 calon mahasiswa baru setelah melalui proses seleksi termasuk ujian masuk.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: