Jakarta (ANTARA) - Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan mata pelajaran informatika yang bakal diterapkan tahun pelajaran 2019/2020 akan mendorong pertumbuhan digital ekonomi di Tanah Air.

"Dengan mata pelajaran ini, anak-anak akan diajarkan bagaimana memecahkan masalah dan keterampilan abad 21 dengan cara membuat aplikasi komputer," ujar Indra di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan anak-anak yang diberikan pelatihan selama empat jam pelajaran informatika, sudah bisa menghasilkan sesuatu. Apalagi jika pelajaran informatika ini diajarkan selama seminggu, sebulan bahkan bertahun-tahun.

Menurut Indra, selama ini siswa belajar informatika secara otodidak, dengan adanya mata pelajaran yang diajarkan terstruktur itu maka dipercaya akan meningkatkan kompetensi siswa di Tanah Air.

"Animo masyarakat tinggi, karena memang mata pelajaran ini dibutuhkan saat sekarang ini," tambah dia.

Saat ini, pihaknya dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah. Setelah ini, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada guru-guru.

Materi yang diberikan sesuai dengan kerangka internasional berbasis sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika atau (STEM) yang diterapkan di Tanah Air.

"Sebenarnya, Indonesia agak telat mengadopsi ini karena negara lain sudah mengajarkan informatika ini sejak delapan tahun yang lalu," jelas dia.

Peneliti di Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud, Sutjipto, mengatakan mata pelajaran informatika terbilang baru dan untuk itu perlu pemahaman secara baik.

"Pelajaran informatika ini akan diterapkan secara keseluruhan pada tahun ini, mulai kelas VII SMP," kata Sutjipto.

Inti dari pelajaran informatika ini, kata Sutjipto, adalah berpikir komputasi, contohnya ketika menggunakan gawai anak juga harus berpikir apa yang ada di dalam gawai itu. Menurut Sutjipto kalau hanya bisa menggunakan gawai, maka anak akan menjadi pengguna bukan pencipta.Sutjipto juga menjelaskan pihaknya akan menyusun rambu-rambu untuk pelajaran informatika. Hal itu dikarenakan tidak semua sekolah memiliki guru informatika.