Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan daya saing bangsa Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

" Daya saing Indonesia terus meningkat.Global Competitiveness Index mencatat Indonesia meningkat dari posisi 41 pada tahun sebelumnya menjadi posisi 36 dari 140 negara pada tahun 2017-2018," ujar Puan saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) di Jakarta, Kamis.

Puan menjelaskan peningkatan daya saing bangsa tersebut dikarenakan penguasaan teknologi dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini, pemerintah fokus pada pembangunan SDM khususnya melalui jaminan pendidikan 12 tahun dan perluasan akses pendidikan dengan menyediakan berbagai beasiswa dan bantuan pendidikan.

" Melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), pemerintah memberikan sekitar 20.000 beasiswa pendidikan S-2 dan S-3 pada perguruan tinggi terpilih di seluruh dunia. Khusus bagi mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu, pemerintah memberikan bantuan melalui program Bidikmisi, yang saat ini telah menjangkau lebih dari 520.000 mahasiswa S-1," jelas dia.

Indonesia diprediksi dapat menjadi kekuatan ekonomi keenam dunia pada tahun 2023. Oleh karena itu, kata Puan, harus menjadikan 265,4 juta penduduk sebagai sebuah kekuatan besar. Tantangan yang paling besar adalah menyiapkan generasi mendatang siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0.

Dalam kesempatan itu, Puan juga berpesan agar perguruan tinggi adaptif dalam perubahan. Salah satunya dengan mengadopsi perkembangan teknologi digital dengan kecerdasan buatan.

Puan juga meminta mahasiswa siap memenangkan kompetisi dengan mengembangkan inovasi, kreativitas dan semangat yang unggul dan berdaya saing.

Rektor Universitas Prof Moestopo (Beragama) Prof Dr Rudy Harjanto mengatakan saat ini penduduk dunia sedang fokus pada peralihan menuju era industri 4.0. Bahkan sebagiannya sudah ada yang melompat ke era industri 5.0.

"Bagi sebagian anggota masyarakat mungkin tidak memedulikan terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, namun bagaimanapun apa yang terjadi khususnya yang berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informatika akan memengaruhi pola kehidupan kita, keluarga kita, tetangga kita, masyarakat di sekitar kita, dan bahkan memengaruhi tata kehidupan umat manusia pada umumnya," jelas Rudy.

Menurut Rudy, lulusan perguruan tinggi juga ikut terjun ke dunia nyata yang sekaligus juga dunia maya tersebut. Berbisnis, bertransaksi, dan berusaha di era ini adalah menggunakan ekosistem "ghaib", tetapi ekosistem tersebut dibentuk oleh perkembangan teknologi dan informasi yang tidak bisa dihindarkan.

" Jika mengacu pada "Umbrella Theory" dari Prof Grant, Texas University, maka perangkat teknologi yang kita miliki akan digunakan untuk apa dan seperti apa tergantung pada pemilik dan “user”nya.Penggunaan tersebut akan berpengaruh terhadap sistem sosial, infrastruktur organisasi , perangkat keras, serta perangkat lunak," jelas Rudy.