BI: Pariwisata bisa jadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Sumbar
11 April 2019 14:38 WIB
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama pada pemaparan diskusi Strategi Penguatan Sektor Pariwisata sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat di Padang, Kamis (11/4/2019). (ANTARA/Fandi Yogari)
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia menilai sektor pariwisata dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat mengingat dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan eskpor kurang menggembirakan.
"Melihat angka pertumbuhan ekonomi Sumbar yang selama ini mengandalkan ekspor, sektor pertanian dan lainnya, butuh penggerak baru yakni sektor pariwisata," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada diskusi dengan tema Strategi Penguatan Sektor Pariwisata sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat yang dihadiri oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan pemangku kepentingan terkait.
Menurutnya, Sumatera Barat memiliki laut, danau, pergunungan, serta alam yang indah.
"Sekarang tinggal mengemas semuanya menjadi sebuah kekuatan baru agar menjadi objek wisata yang dikenal tidak hanya skala nasional namun juga internasional," kata dia.
Ia mengatakan jika sektor pariwisata sudah maju akan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah dan mikro seperti kuliner, fesyen dan lainnya.
"Oleh karena itu pengembangan sektor ini akan menjadi stimulan bagi sektor lain untuk tumbuh dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ujarnya.
Ia melihat saat ini perkembangan sektor pariwisata sudah cukup baik ditandai dengan cukup banyak kegiatan yang diselenggarakan, kondisi jalan yang bagus hingga ketersediaan sarana penunjang seperti hotel, dan pusat oleh-oleh.
Akan tetapi, memang ada sejumlah hambatan yaitu skala kegiatan yang masih kecil, belum terintegrasi aktraksi alam, kuliner dan fesyen.
Kemudian tingginya harga tiket pesawat, terbatasnya akses ke destinasi wisata, adanya penolakan investasi hingga minimnya pemandu wisata yang bersertifikasi.
Lebih lanjut Wahyu mengidentifikasi di Sumbar terdapat sejumlah objek yang potensial dikembangkan dengan menarik investor, memperbanyak jaringan hotel internasional, percepatan penetapan kawasan ekonomi khusus hingga sertifikasi pemandu wisata.
Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan pihaknya akan terus mengembangkan sektor pariwisata di Sumbar.
"Selama ini, hotel baru terus hadir di Sumatera Barat dan pendapatan per kapita sektor pariwisata juga naik," kata dia.
Ia mengakui salah satu yang sulit diatasi adalah soal harga tiket pesawat yang cukup berdampak terhadap kunjungan.
Akan tetapi terkait dengan pembenahan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pihaknya terus melakukan perbaikan bersama pemangku kepentingan terkait.
Baca juga: Pariwisata harapan pertumbuhan ekonomi Sumbar
Baca juga: Januari 2018 sebanyak 4.052 wisatawan asing kunjungi Sumbar
"Melihat angka pertumbuhan ekonomi Sumbar yang selama ini mengandalkan ekspor, sektor pertanian dan lainnya, butuh penggerak baru yakni sektor pariwisata," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada diskusi dengan tema Strategi Penguatan Sektor Pariwisata sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat yang dihadiri oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan pemangku kepentingan terkait.
Menurutnya, Sumatera Barat memiliki laut, danau, pergunungan, serta alam yang indah.
"Sekarang tinggal mengemas semuanya menjadi sebuah kekuatan baru agar menjadi objek wisata yang dikenal tidak hanya skala nasional namun juga internasional," kata dia.
Ia mengatakan jika sektor pariwisata sudah maju akan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah dan mikro seperti kuliner, fesyen dan lainnya.
"Oleh karena itu pengembangan sektor ini akan menjadi stimulan bagi sektor lain untuk tumbuh dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ujarnya.
Ia melihat saat ini perkembangan sektor pariwisata sudah cukup baik ditandai dengan cukup banyak kegiatan yang diselenggarakan, kondisi jalan yang bagus hingga ketersediaan sarana penunjang seperti hotel, dan pusat oleh-oleh.
Akan tetapi, memang ada sejumlah hambatan yaitu skala kegiatan yang masih kecil, belum terintegrasi aktraksi alam, kuliner dan fesyen.
Kemudian tingginya harga tiket pesawat, terbatasnya akses ke destinasi wisata, adanya penolakan investasi hingga minimnya pemandu wisata yang bersertifikasi.
Lebih lanjut Wahyu mengidentifikasi di Sumbar terdapat sejumlah objek yang potensial dikembangkan dengan menarik investor, memperbanyak jaringan hotel internasional, percepatan penetapan kawasan ekonomi khusus hingga sertifikasi pemandu wisata.
Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan pihaknya akan terus mengembangkan sektor pariwisata di Sumbar.
"Selama ini, hotel baru terus hadir di Sumatera Barat dan pendapatan per kapita sektor pariwisata juga naik," kata dia.
Ia mengakui salah satu yang sulit diatasi adalah soal harga tiket pesawat yang cukup berdampak terhadap kunjungan.
Akan tetapi terkait dengan pembenahan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pihaknya terus melakukan perbaikan bersama pemangku kepentingan terkait.
Baca juga: Pariwisata harapan pertumbuhan ekonomi Sumbar
Baca juga: Januari 2018 sebanyak 4.052 wisatawan asing kunjungi Sumbar
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: