IHSG terkoreksi seiring sentimen global yang masih menantang
11 April 2019 09:27 WIB
Seorang pria mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis dibuka terkoreksi seiring sentimen global yang masih menantang.
IHSG melemah 10,07 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.468,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,45 poin atau 0,24 persen menjadi 1.021,68.
"Sentimen global yang cenderung menantang, dikombinasikan oleh sikap "wait-and-see" investor sebelum pemilu, akan mendorong IHSG bergerak cenderung "mixed" melemah," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi hanya 3,3 persen pada tahun ini, dibandingkan prediksi pada Januari yakni 3,5 persen. Proyeksi tersebut mempertimbangkan sikap proteksionis dan sengketa dagang terutama AS-China, juga adanya berbagai permasalahan ekonomi di Eropa seperti Brexit dan lesunya ekspor di Jerman sebagai ekonomi terbesar Eropa.
Setelah dengan China, Washington menebar ancaman kepada Uni Eropa untuk mengenakan tarif terhadap produk Eropa senilai 11 miliar dolar AS termasuk pesawat terbang, anggur dan produk-produk ternak, setelah WTO menemukan adanya subsidi terhadap produk Airbus tahun lalu. Sebelumnya, WTO juga menemukan adanya subsidi yang diterima oleh Boeing.
"Hal ini mengindikasikan mulai rusaknya sistem multilateralisme global, setelah berangsur- angsur membaiknya pembicaraan dagang," ujar Alfiansyah.
Bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 1,82 poin (0,01 persen) ke 21.685,75, indeks Hang Seng melemah 108,2 poin (0,36 persen) ke 30.011,36, dan Straits Times menguat 17,65 poin (0,53 persen) ke posisi 3.345,3.
IHSG melemah 10,07 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.468,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,45 poin atau 0,24 persen menjadi 1.021,68.
"Sentimen global yang cenderung menantang, dikombinasikan oleh sikap "wait-and-see" investor sebelum pemilu, akan mendorong IHSG bergerak cenderung "mixed" melemah," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi hanya 3,3 persen pada tahun ini, dibandingkan prediksi pada Januari yakni 3,5 persen. Proyeksi tersebut mempertimbangkan sikap proteksionis dan sengketa dagang terutama AS-China, juga adanya berbagai permasalahan ekonomi di Eropa seperti Brexit dan lesunya ekspor di Jerman sebagai ekonomi terbesar Eropa.
Setelah dengan China, Washington menebar ancaman kepada Uni Eropa untuk mengenakan tarif terhadap produk Eropa senilai 11 miliar dolar AS termasuk pesawat terbang, anggur dan produk-produk ternak, setelah WTO menemukan adanya subsidi terhadap produk Airbus tahun lalu. Sebelumnya, WTO juga menemukan adanya subsidi yang diterima oleh Boeing.
"Hal ini mengindikasikan mulai rusaknya sistem multilateralisme global, setelah berangsur- angsur membaiknya pembicaraan dagang," ujar Alfiansyah.
Bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 1,82 poin (0,01 persen) ke 21.685,75, indeks Hang Seng melemah 108,2 poin (0,36 persen) ke 30.011,36, dan Straits Times menguat 17,65 poin (0,53 persen) ke posisi 3.345,3.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: