Jakarta (ANTARA) - Menteri Olimpiade Jepang, Yoshitaka Sakurada, mengundurkan diri setahun jelang Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo, setelah ia mengeluarkan pernyataan kontroversial yang dianggap menyakiti korban gempa bumi dan tsunami 2011 silam.
Pengunduran diri Sakurada dikabulkan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe pada Rabu setempat, demikian dilaporkan Reuters.
"Menteri Sakurada mengajukan pengunduran diri setelah komentarnya yang menyakiti para korban area terdampak bencana," kata Abe.
"Sudah menjadi kebijakan pemerintahan kami untuk melakukan segalanya agar pemulihan pascabencana berjalan sembari tetap menjaga perasaan warga area terdampak...sebagai Perdana Menteri saya ingin memohon maaf atas komentar tersebut," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Obor Olimpiade Tokyo 2020 bertema bunga sakura
Baca juga: Ketua Komite Olimpiade Jepang mundur
Laporan NHK menyebutkan Abe berencana untuk meminta anggota parlemen daerah Shunichi Suzuki, yang sempat menduduki jabatan Menteri Olahraga sebelum digantikan Sakurada akhir Oktober lalu, untuk mengisi jabatan tersebut kembali.
Sebelumnya, dalam sebuah pesta yang digelar sesama anggota legislatif Hinako Takahashi, Sakurada melontarkan pujian yang malah menjadi bumerang. Ia menyebut bahwa Takahashi lebih penting dibandingkan proses pemulihan pascabencana.
Pada pertengahan Maret 2019, Ketua Komite Olimpiade Jepang (JOC) Tsunekazu Takeda juga mengundurkan diri karena tengah diselidiki atas dugaan korupsi.
Baca juga: Balap sepeda Indonesia genjot kumpulkan poin demi lolos Olimpiade
Baca juga: Susi Susanti: Hendra/Ahsan semangat baru Indonesia menuju Olimpiade
Simak juga: Indonesia bidik tuan rumah Olimpiade 2032
Olimpiade
Menteri Olimpiade Jepang mundur gara-gara pernyataan kontroversial
11 April 2019 02:35 WIB
Perangko khusus menyambut Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo diluncurkan. (ANTARA/REUTERS/Issei Kato)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: