Debat Capres
Debat kelima Ma'ruf Amin soroti pemerataan industri "nonjawanisasi"
10 April 2019 22:43 WIB
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin usai menghadiri peluncuran buku "Ma'rufnomics Ekonomi Baru Indonesia" di Jakarta, Rabu. (Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menawarkan adanya pemerataan pada kawasan industri yang tidak terpusat di Pulau Jawa atau industri yang "nonjawanisasi" sebagai strategi menghadapi Debat Capres-Cawapres yang salah satunya membahas soal industri.
"Industri juga tidak hanya jawanisasi, sehingga terjadi pemerataan industri di berbagai daerah. Industrialisasi nonjawanisasi yang kita inginkan," kata Ma'ruf usai menghadiri peluncuran buku di Jakarta, Rabu.
Ma'ruf menjelaskan selain industri, kinerja perdagangan akan terus diperbaiki dari sektor migas dan nonmigas agar neraca perdagangan yang saat ini masih defisit bisa kembali surplus.
Baca juga: Buku "Ma'rufnomics Ekonomi Baru Indonesia" tuangkan gagasan Ma'ruf
Menurut dia, Indonesia memerlukan arus baru perekonomian yang tidak hanya berpihak pada kalangan atas (top down) tetapi juga dari masyarakat kecil (bottom up).
Oleh karena itu, diperlukan adanya pembangunan perekonomian yang sinergis dan bersifat kolaboratif, baik dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat atau UMKM.
"Memang kita sudah melakukan reformasi secara struktural, tetapi reformasi yang lebih substantif baru kita rasakan sejak 2014. Itu bisa kita lihat dari adanya pembangunan infrastruktur sehingga melahirkan daya saing," kata dia.
Di tengah kondisi perekonomian global yang sedang tertekan, Ma'ruf menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap bertahan di atas 5 persen. Namun, ia berupaya untuk meningkatkannya lebih besar.
"Kita bertahan di 5 persen sudah bagus, ya kita akan coba menaikkan lagi lebih besar, tapi segitu sudah bagus karena global sendiri tinggal 3 persen," ujar Ma'ruf.
Debat Capres-Cawapres putaran kelima akan digelar pada Sabtu (13/4) dengan tema bahasan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri.
Baca juga: KPU: Debat kelima jadi klimaks pemaparan program capres-cawapres
Baca juga: Tim pemenangan Jokowi -Ma'ruf Amin DIY targetkan 75 persen suara
"Industri juga tidak hanya jawanisasi, sehingga terjadi pemerataan industri di berbagai daerah. Industrialisasi nonjawanisasi yang kita inginkan," kata Ma'ruf usai menghadiri peluncuran buku di Jakarta, Rabu.
Ma'ruf menjelaskan selain industri, kinerja perdagangan akan terus diperbaiki dari sektor migas dan nonmigas agar neraca perdagangan yang saat ini masih defisit bisa kembali surplus.
Baca juga: Buku "Ma'rufnomics Ekonomi Baru Indonesia" tuangkan gagasan Ma'ruf
Menurut dia, Indonesia memerlukan arus baru perekonomian yang tidak hanya berpihak pada kalangan atas (top down) tetapi juga dari masyarakat kecil (bottom up).
Oleh karena itu, diperlukan adanya pembangunan perekonomian yang sinergis dan bersifat kolaboratif, baik dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat atau UMKM.
"Memang kita sudah melakukan reformasi secara struktural, tetapi reformasi yang lebih substantif baru kita rasakan sejak 2014. Itu bisa kita lihat dari adanya pembangunan infrastruktur sehingga melahirkan daya saing," kata dia.
Di tengah kondisi perekonomian global yang sedang tertekan, Ma'ruf menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap bertahan di atas 5 persen. Namun, ia berupaya untuk meningkatkannya lebih besar.
"Kita bertahan di 5 persen sudah bagus, ya kita akan coba menaikkan lagi lebih besar, tapi segitu sudah bagus karena global sendiri tinggal 3 persen," ujar Ma'ruf.
Debat Capres-Cawapres putaran kelima akan digelar pada Sabtu (13/4) dengan tema bahasan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri.
Baca juga: KPU: Debat kelima jadi klimaks pemaparan program capres-cawapres
Baca juga: Tim pemenangan Jokowi -Ma'ruf Amin DIY targetkan 75 persen suara
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: