Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak ulama sufi untuk ikut mewarnai dakwah di media sosial dengan hal-hal yang positif dan penuh hikmah.

"Hari ini, saya mengajak kepada kita semua untuk dapat terus membumikan dakwah Islam dengan pendekatan sufistik yang cerdas dan cermat," kata Lukman saat menutup Konferensi Ulama Sufi Internasional di Pekalongan sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Konferensi Ulama Sufi Internasional atau "Multaqa Sufi Al Alamy" berlangsung pada 8-10 April. Perhelatan itu diikuti 87 ulama sufi dari 36 negara dan dihadiri sekitar 3.500 peserta dari kalangan ulama ahli tarikat Indonesia.

Secara umum, Lukman mengajak dunia dakwah diisi dengan kajian rasa. Untuk dunia medsos, dakwah agar berorientasi pada keteladanan yang baik atau "uswatun hasanah".

"Mari kita menjadi bumi yang menopang semua orang, menjadi mendung yang menaungi semua insan dan air hujan yang menyuburkan alam," kata dia.

Bagi Menag, sufi itu sebagaimana digambarkan Imam Junaid Al Baghdadi yaitu, "kaum sufi itu seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa, juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada, seperti air hujan, yang mengaliri segala sesuatu."

Lukman menilai para sufi lekat dengan kreativitas dalam dakwah yang menjadi pembeda. Kreativitas yang sama diperlukan dalam merespon tantangan dakwah era milenial dengan segala perangkat digital dan media sosial.

Generasi digital, kata dia, juga harus memahami dan mengingat pengalaman sejarah bahwa Islam masuk ke negeri ini dengan cara damai, antara lain melalui tangan para sufi.

"Generasi milenial harus tahu bahwa para ulama sufi menyebarkan Islam dengan akhlak yang mulia, sehingga dakwah Islam menjadi lebih efektif dan damai," kata dia.*


Baca juga: Tiga Ulama Malaysia Hadiri Konferensi Sufi di Indonesia