Gaza (ANTARA News) - Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan dan menghancurkan tujuh terowongan yang dituduh digunakan oleh gerakan Hamas untuk menyelundupkan para militan dan senjata-senjata antara Mesir dan Jalur Gaza pada Kamis (1/11). Para pejabat Israel mengajukan baru-baru ini mengajukan keluhan bahwa Mesir tidak cukup melakukan pencegahan penyelundupan, meskipun Kairo bulan lalu mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan dua terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata. Terowongan-terowongan itu juga digunakan untuk menyelundupkan barang-barang, seperti rokok dan makanan, ke Gaza yang telah mendapatkan sanksi ketat, khususnya sejak Hamas menguasai kontrol atas wilayah tersebut pada Juni 2007. Hanya satu penyeberangan yang masih dibuka untuk barang-barang impor ke Gaza dan digunakan utamanya untuk pasokan kemanusiaan. Pada September lalu, Israel mengumumkan Jalur Gaza sebagai sumber pertikaian dan Menteri Pertahanan Ehud Barak bulan lalu memerintahkan pemotongan suplai bahan bakar ke Jalur Gaza. Keputusan tersebut dilaksanakan pada permulaan pekan ini. Lebih dari 200 anak Palestina berpawai Kamis malam di Kota Gaza, membawa lilin dan spanduk-spanduk memprotes pengenaan sanksi-sanksi terakhir, yang menurut pemrakarsanya sangat berdampak pada pasokan pangan. Pada Kamis pagi, tank-tank negara Yahudi memasuki kawasan sekitar kota Gaza utara, Beit Hanoun, kata warga Palestina, setelah 13 roket buatan Qassam dan tembakan-tembakan mortir ke daerah kota-kota Israel yang terpukul serta desa-desa di wilayah tersebut. Seorang jurubicara militer Israel mengatakan, bahwa kegiatan rutin tersebut diadakan oleh pasukan militer di Gaza utara Kamis malam, dan dia membenarkan bahwa Israel telah melancarkan satu serangan udara terhadap daerah peluncur rudal. Penduduk Beit Hanoun mengatakan, bahwa delapan tank lapis baja dan dua buldoser berhenti di satu sekolah pertanian di kota dan mulai meruntuhkan instalasi-instalasi dan meratakan ladang-ladang. Brigade Sahid Al-Aqsa, sayap militer dari gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan 20 roket dan sejumlah mortir ke kota Israel selatan, Sderot, yang terletak sekitar satu kilometer di timur Jalur Gaza, sebagai kampanye apa yang mereka sebut Gaza di musim Gugur, yang bertujuan memaksa 20.000 penduduk di kota itu `memilih mati atau tinggal di penampungan.` Tak ada seorangpun yang terluka karena serangan-serangan roket tersebut. Para militan Gaza telah menembakkan sekitar 1.260 rudal buatan ke sasaran daerah Israel sejak negara Yahudi tersebut menarik tentaranya dan keluar dari wilayah tersebut Agustus dan September 2005. Warga Palestina mengatakan bahwa satu serangan artileri Israel melukai empat orang Kamis pagi di kota utara Gaza, Beit Lahiya. Mereka yang cedera segera dibawa ke rumahsakit Kamal Adwan di utara Gaza, di mana para dokter mengatakan mereka mengalami luka-luka ringan dan sedang, demikian laporan AFP. (*)