Bakesbangpol : Papua Barat tidak terpengaruh aksi boikot pemilu
10 April 2019 15:15 WIB
ilustrasi: Pameran warga penyandang disabilitas memasukan surat suara pada simulasi pemungutan suara yang dilaksanakan Polda Papua Barat bersama KPU di Manokwari beberapa waktu lalu. (Foto/Antaranews/Toyiban)
Manokwari (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Papua Barat optimistis masyarakat di daerah ini tidak terpengaruh dengan aksi boikot Pemilu yang diserukan kelompok tertentu.
Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat, Albert Nakoh di Manokwari, Rabu, mengatakan, seluruh daerah di provinsi tersebut relatif aman dari gerakan atau kampanye yang mengajak masyarakat untuk memilih golongan putih atau Golput pada Pemilu serentak ini.
"TNI, Polri, pemerintah daerah dan penyenggara pemilu kami jalan sama-sama. Upaya antisipasi sudah kami lakukan secara sinergis," kata Nakoh.
Ia pun optimistis, masyarakat akan berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019, untuk mencoblos pilihan masing-masing.
Pemerintah Provinsi Papua Barat, katanya, menginginkan partisipasi masyarakat pada pemilihan presiden-wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten ini meningkat dibanding Pilkada serentak tahun 2015 lalu. Pihaknya juga menginginkan, Papua Barat aman selama Pemilu berlangsung.
"Kalau bisa partisipasi masyarakat bisa 100 persen. Itu harapan kita semua," sebut Nakoh.
Menjelang pemungutan suara, beberapa waktu lalu Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengumpulkan seluruh bupati dan wali kota. Pertemuan di kantor gubernur itu juga dihadiri Ketua KPU, Bawaslu, Kapolda serta Pangdam XVIII/Kasuari.
Pada kesempatan itu, Bupati Maybrat Bernard Sagrim mengutarakan, di wilayahnya ada kelompok kecil yang berusaha mempengaruhi warga agar tidak menyalurkan hak suaranya pada Pemilu ini.
Terkait aksi kelompok yang berafiliasi kearah gerakan Papua merdeka tersebut, bupati sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan baik Polri maupun TNI agar dilakukan pemantauan. Kelompok itu, menjalankan aksinya dengan menghasut warga di wilayah Distrik Aifat Timur Tengah.
Untuk menangkal aksi tersebut, Pemkab Maybrat telah menggelar apel kesiapan pengamanan Pemilu. Pemkab pun mengutus tim untuk masuk dilingkungan warga sebagai antisipasi agar masyarakat tidak terpengaruh dengan aksi hasut yang dilakukan kelompok tersebut.
‘’Pengaruh dan kampanye mereka tidak signifikan bagi masyarakat. Meskipun demikian kami harus waspada," kata Sagrim lagi.
Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat, Albert Nakoh di Manokwari, Rabu, mengatakan, seluruh daerah di provinsi tersebut relatif aman dari gerakan atau kampanye yang mengajak masyarakat untuk memilih golongan putih atau Golput pada Pemilu serentak ini.
"TNI, Polri, pemerintah daerah dan penyenggara pemilu kami jalan sama-sama. Upaya antisipasi sudah kami lakukan secara sinergis," kata Nakoh.
Ia pun optimistis, masyarakat akan berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019, untuk mencoblos pilihan masing-masing.
Pemerintah Provinsi Papua Barat, katanya, menginginkan partisipasi masyarakat pada pemilihan presiden-wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten ini meningkat dibanding Pilkada serentak tahun 2015 lalu. Pihaknya juga menginginkan, Papua Barat aman selama Pemilu berlangsung.
"Kalau bisa partisipasi masyarakat bisa 100 persen. Itu harapan kita semua," sebut Nakoh.
Menjelang pemungutan suara, beberapa waktu lalu Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengumpulkan seluruh bupati dan wali kota. Pertemuan di kantor gubernur itu juga dihadiri Ketua KPU, Bawaslu, Kapolda serta Pangdam XVIII/Kasuari.
Pada kesempatan itu, Bupati Maybrat Bernard Sagrim mengutarakan, di wilayahnya ada kelompok kecil yang berusaha mempengaruhi warga agar tidak menyalurkan hak suaranya pada Pemilu ini.
Terkait aksi kelompok yang berafiliasi kearah gerakan Papua merdeka tersebut, bupati sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan baik Polri maupun TNI agar dilakukan pemantauan. Kelompok itu, menjalankan aksinya dengan menghasut warga di wilayah Distrik Aifat Timur Tengah.
Untuk menangkal aksi tersebut, Pemkab Maybrat telah menggelar apel kesiapan pengamanan Pemilu. Pemkab pun mengutus tim untuk masuk dilingkungan warga sebagai antisipasi agar masyarakat tidak terpengaruh dengan aksi hasut yang dilakukan kelompok tersebut.
‘’Pengaruh dan kampanye mereka tidak signifikan bagi masyarakat. Meskipun demikian kami harus waspada," kata Sagrim lagi.
Pewarta: Toyiban
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: