Semarang (ANTARA) - Tujuh pengusaha konstruksi di Purbalingga bersama-sama mengumpulkan uang Rp1,2 miliar yang selanjutnya diberikan kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan sebagai komitmen fee atas pencairan dana alokasi khusus (DAK) untuk kabupaten tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Komisaris Utama PT Iza Jaya Abadi, Samsurijal Hadi, saat diperiksa sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi terhadap politikus Partai Amanat Nasional tersebut di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu.
Menurut Hadi, besaran uang yang diberikan oleh para kontraktor tersebut bervariasi.
Hadi sendiri mengaku berkontribusi sebesar Rp300 juta atas uang yang akan diberikan kepada Taufik itu.
"Ini atas perintah Bupati Tasdi, diberikan ke Wahyu Kristianto," katanya.
Uang itu sendiri, lanjut dia, diserahkan kepada Ketua PAN Jawa Tengah Wahyu Kristianto yang merupakan utusan Taufik dalam pengurusan DAK untuk Kabupaten Purbalingga.
Ia menambahkan uang tersebut diantar langsung ke rumah Wahyu di Banjarnegara dan diterima oleh Wahyu sendiri.
Sementara saksi lainnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi membenarkan adanya pemberian kontribusi yang harus diberikan atas pencairan DAK tersebut.
Adapun besaran kontribusi yang harus diberikan, menurut dia, sekitar 5 hingga 7 persen dari DAK yang dicairkan.
Kabupaten Purbalingga sendiri akhirnya memperoleh DAK yang bersumber dari perubahan APBN 2017 sebesar Rp40 miliar.
Tujuh kontraktor Purbalingga "saweran" untuk suap Taufik Kurniawan
10 April 2019 15:09 WIB
Lima saksi diambil sumpah dalam sidang dugaan suap Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu. (Foto: I.C.Senjaya)
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: