Mandiri Syariah ikuti Islamic Finance Forum di Kuala Lumpur
10 April 2019 14:12 WIB
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membuka Islamic Finance Forum 2019 yang diselenggarakan di Kualalumpur 9 -10 April 2019. (Foto ANTARA / Ahmad Reza)
Kuala Lumpur (ANTARA) - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) turut meramaikan pertemuan tahunan Islamic Finance Forum 2019 yang diselenggarakan di Kualalumpur, Malaysia, 9 -10 April 2019, yang dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa di Kuala Lumpur, Rabu, menyampaikan apresiasi atas adanya kegiatan ini karena dapat menjadi ajang untuk saling berbagi pandangan dan opini terkait perkembangan industri keuangan dan perbankan syariah.
Kegiatan tersebut diikuti 500 delegasi dari bank syariah, institusi keuangan syariah, regulator, akademisi, praktisi hukum, dan lembaga konsultan.
Dalam kegiatan bertema "Technology Face and Suistanibility Voice of Islamic Finance" itu Mandiri Syariah turut berperan sebagai nara sumber dengan materi "Suistanable Finance in Mandiri Syariah" yang mana saat ini Mandiri Syariah telah menerapkan prinsip "sustainable finance" sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 51 tahun 2017.
Putu Rahwidhiyasa menyampaikan sebelum ketentuan OJK lahir Mandiri Syariah sudah berkomitmen pada implementasi prinsip sustainabilitas di dalam ketentuan dan operasionalnya.
Putu Rahwidhiyasa menyampaikan ada dua kelompok besar dalam program Sustainable Finance Mandiri Syariah yaitu "sustainable finance" terkait bisnis yang mencakup "product and services", "governance" dan "capacity building". Sektor bisnis yang diutamakan adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur (khususnya pada program-program pemerintah).
"Sustainable Finance terkait aksi sosial yang kami namakan Bank Mandiri Syariah Integrated Social Action (BISA), meliputi empat pilar "socio-economic development" (berbentuk pengembangan komunitas), "spiritual development" (pengembangan mesjid sebagai penggerak ekonomi lokal), "people development" (membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan), dan "environment development" (employee volunteering dan disaster recovery)," katanya.
Dalam implementasinya Mandiri Syariah telah menjalankan berbagai program sosial "sustainable finance" diantaranya Program Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP), Program Desa Berdaya Sejahtera di Lampung, Program Desa Berdaya Sejahtera Cluster Kambing di Purbalingga, Program Desa Berdaya Sejahtera Cluster Sapi di Trenggalek, dan program-program lainnya.
"Insya Allah, dalam menjalankan bisnis Bank, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan kontribusi bagi people (umat) dan planet (negeri). Semoga apa yang kami lakukan dapat jadi berkah untuk semua," ujar Putu.
Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa di Kuala Lumpur, Rabu, menyampaikan apresiasi atas adanya kegiatan ini karena dapat menjadi ajang untuk saling berbagi pandangan dan opini terkait perkembangan industri keuangan dan perbankan syariah.
Kegiatan tersebut diikuti 500 delegasi dari bank syariah, institusi keuangan syariah, regulator, akademisi, praktisi hukum, dan lembaga konsultan.
Dalam kegiatan bertema "Technology Face and Suistanibility Voice of Islamic Finance" itu Mandiri Syariah turut berperan sebagai nara sumber dengan materi "Suistanable Finance in Mandiri Syariah" yang mana saat ini Mandiri Syariah telah menerapkan prinsip "sustainable finance" sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 51 tahun 2017.
Putu Rahwidhiyasa menyampaikan sebelum ketentuan OJK lahir Mandiri Syariah sudah berkomitmen pada implementasi prinsip sustainabilitas di dalam ketentuan dan operasionalnya.
Putu Rahwidhiyasa menyampaikan ada dua kelompok besar dalam program Sustainable Finance Mandiri Syariah yaitu "sustainable finance" terkait bisnis yang mencakup "product and services", "governance" dan "capacity building". Sektor bisnis yang diutamakan adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur (khususnya pada program-program pemerintah).
"Sustainable Finance terkait aksi sosial yang kami namakan Bank Mandiri Syariah Integrated Social Action (BISA), meliputi empat pilar "socio-economic development" (berbentuk pengembangan komunitas), "spiritual development" (pengembangan mesjid sebagai penggerak ekonomi lokal), "people development" (membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan), dan "environment development" (employee volunteering dan disaster recovery)," katanya.
Dalam implementasinya Mandiri Syariah telah menjalankan berbagai program sosial "sustainable finance" diantaranya Program Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP), Program Desa Berdaya Sejahtera di Lampung, Program Desa Berdaya Sejahtera Cluster Kambing di Purbalingga, Program Desa Berdaya Sejahtera Cluster Sapi di Trenggalek, dan program-program lainnya.
"Insya Allah, dalam menjalankan bisnis Bank, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan kontribusi bagi people (umat) dan planet (negeri). Semoga apa yang kami lakukan dapat jadi berkah untuk semua," ujar Putu.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: