Jakarta (ANTARA) - BUMN pembiayaan sekunder perumahan PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero mengaku masih konservatif untuk ekspansi pembiayaan di 2019 yang ditunjukkan dengan target pertumbuhan laba bersih yang relatif sama dengan 2018 yaitu sekitar 10 persen.

Direktur Utama PT. SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya masih memandang gejolak pasar keuangan global masih akan membayangi kinerja bisnis di tahun 2019.

Oleh karena itu, Ananta tidak ingin terlalu sesumbar untuk mendongkrak target pertumbuhan laba, meskipun ekspektasi biaya pendanaan yang mahal di tahun ini telah terkikis karena berubahnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Federal Reserve, yang pada 2018 membebani kinerja perseroan.

"Kami tidak 100 persen setuju dengan meredanya tekanan ekonomi global. Kami masih konservatif, kita coba sesuaikan target dengan keinginan pemegang saham," ujar Ananta.

Pada 2018, laba bersih SMF meningkat 10 persen menjadi Rp437 miliar dari Rp397 miliar di 2017. Perolehan laba itu melampaui target di RKAP SMF yang sebesar Rp411 miliar. "Kami punya 2019 ya kurang lebih sama pertumbuhannya dengan 2018," ujar dia.

Laba itu antara lain ditopang pendapatan SMF pada 2018 yang tercatat sebesar Rp1,34 triliun.

Untuk meraih target laba pada 2019, perseroan membidik penyaluran pembiayaan pada tahun ini sebesar Rp10 triliun, dengan pendanaan dari penerbitan surat utang sebesar Rp9,8 triliun dan sekuritisasi sebesar Rp2,2 triliun. Sementara aset SMF hingga akhir 2018, sudah terkumpul Rp19,4 triliun.

Terdapat empat inisiatif program strategis SMF di tahun ini. Ananta menjelaskan program pertama adalah SMF harus bisa menurunkan beban fiskal pemerintah, dalam penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Kemudian, program kedua adalah pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah bagi masyarakat yang terdampak bencana alam. Program ketiga, adalah revitalisasi daerah kumuh di hampir setiap kota besar di Indonesia. Dan, program keempat adalah penyaluran pembiayaan untuk pembangunan hunian sewa (homestay) di daerah-daerah tujuan pariwisata.