Kementerian ESDM operasikan PLTMG di Ternate
10 April 2019 12:15 WIB
Suasana pengresmian dan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) di Ternate, Maluku Utara (Malut) dengan kapasitas 30 mw (Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Direktorat Jenderal Minta dan Gas Bumi, Kementerian ESDM mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) di Ternate, Maluku Utara (Malut) dengan kapasitas 30 mw.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto usai peresmian di Ternate, Rabu, menyatakan, PLTMG di Kota Ternate merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia Timur.
Djoko Siswanto mengungkapkan peresmian PLTMG ini merupakan salah satu pergantian penggunaan solar dengan Gas dalam bentuk PLTMG dengan kapasitas 30 MW dengan kemapuan listrik mencapai 160.000 rumah tangga.
"Sebelumnya pakai solar, tapi saat ini bisa pakai gas, dengan tujuan agar PLN bisa menghemat pengeluaran Rp150 miliar hingga Rp200 miliar dan pemerintah pusat juga bisa mengurangi impor solar, karena ini juga bisa mengurangi subsidi BBM, karena gas tidak disubsidi, karena kita mempunyai sumber yang banyak dalam negeri, seperti di Tanggu, Bontang dan Sulawesi," ujarnya.
Selain itu, produksi gas sendiri, untuk di Malut khususnya Kota Ternate, diambil dari Kota Bontang Kalimantan Timur yang ada Filing Station, karena pelaksanaan penggunaan Gas untuk Listrik, merupakan pertama kali di Indonesia Timur dan ada di Malut Kota Ternate.
Sedangkan, untuk PLTMG sebelumnya dilakukan di wilayah Tengah di Sambera, kedua di wilayah Timur Maluku Utara yang dibangun di Ternate, maka selanjutnya bakal di bangun lagi di Papua yakni Nabire, Jayapura, Kendari dan terakhir di Flores dan hal ini bertujuan untuk mengurangi Solar.
"Setelah uji kinerja berjalan dengan lancar, maka akan dibangun secara fix untuk penggunaan gas dan jika ini sukses diujicoba maka, bakal dihitung secara perekonomian untuk penghematan Rp150 miliar hingga Rp200 miliar," katanya.
Dikatakannya, setelah dilakukan uji coba atau tes penggunaan gast, maka akan dilakukan akomodasi pengurangan,dan di tes kembali supaya bisa memastikan semua bisa berjalan dengan baik.
"Ini dibutuhkan waktu selama satu minggu, jika secara teknis bisa berjalan, maka langsung dibangun untuk penggunaan gas secara permanen," katanya.
Selepas dari peresmian PLTMG, langsung menanam pohon pala di lokasi PLN Kastela Kota Ternate dan pelaksanaan ujicoba PLTMG di PLN Ternate Kelurahan Kastela dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Ternate, Direktur PLN Wilyah Papua, Maluku dan Maluku Utara Ahmad Rofik dan Forkompinda Kota Ternate.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto usai peresmian di Ternate, Rabu, menyatakan, PLTMG di Kota Ternate merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia Timur.
Djoko Siswanto mengungkapkan peresmian PLTMG ini merupakan salah satu pergantian penggunaan solar dengan Gas dalam bentuk PLTMG dengan kapasitas 30 MW dengan kemapuan listrik mencapai 160.000 rumah tangga.
"Sebelumnya pakai solar, tapi saat ini bisa pakai gas, dengan tujuan agar PLN bisa menghemat pengeluaran Rp150 miliar hingga Rp200 miliar dan pemerintah pusat juga bisa mengurangi impor solar, karena ini juga bisa mengurangi subsidi BBM, karena gas tidak disubsidi, karena kita mempunyai sumber yang banyak dalam negeri, seperti di Tanggu, Bontang dan Sulawesi," ujarnya.
Selain itu, produksi gas sendiri, untuk di Malut khususnya Kota Ternate, diambil dari Kota Bontang Kalimantan Timur yang ada Filing Station, karena pelaksanaan penggunaan Gas untuk Listrik, merupakan pertama kali di Indonesia Timur dan ada di Malut Kota Ternate.
Sedangkan, untuk PLTMG sebelumnya dilakukan di wilayah Tengah di Sambera, kedua di wilayah Timur Maluku Utara yang dibangun di Ternate, maka selanjutnya bakal di bangun lagi di Papua yakni Nabire, Jayapura, Kendari dan terakhir di Flores dan hal ini bertujuan untuk mengurangi Solar.
"Setelah uji kinerja berjalan dengan lancar, maka akan dibangun secara fix untuk penggunaan gas dan jika ini sukses diujicoba maka, bakal dihitung secara perekonomian untuk penghematan Rp150 miliar hingga Rp200 miliar," katanya.
Dikatakannya, setelah dilakukan uji coba atau tes penggunaan gast, maka akan dilakukan akomodasi pengurangan,dan di tes kembali supaya bisa memastikan semua bisa berjalan dengan baik.
"Ini dibutuhkan waktu selama satu minggu, jika secara teknis bisa berjalan, maka langsung dibangun untuk penggunaan gas secara permanen," katanya.
Selepas dari peresmian PLTMG, langsung menanam pohon pala di lokasi PLN Kastela Kota Ternate dan pelaksanaan ujicoba PLTMG di PLN Ternate Kelurahan Kastela dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Ternate, Direktur PLN Wilyah Papua, Maluku dan Maluku Utara Ahmad Rofik dan Forkompinda Kota Ternate.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: