BRI ajak debiturnya melantai di bursa
10 April 2019 11:10 WIB
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna bersama Direktur Ritel dan Menengah BRI Supari meresmikan Workshop Go Public bersama BRI Group bertajuk “Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan Melalui IPO Saham” di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu. (ANTARA/Citro Atmoko)
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengajak debiturnya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Workshop Go Public bersama BRI Group bertajuk “Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan Melalui IPO Saham” di Aula Utama BEI Jakarta, Rabu.
Direktur Ritel dan Menengah BRI Supari mengatakan acara tersebut merupakan upaya BRI mendukung program BEI untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di bursa.
“Dengan adanya acara ini, kami berharap dapat meningkatkan 'awareness' mengenai manfaat 'go public', khususnya bagi debitur yang belum 'go public'," ujar Supari.
Disamping itu, BRI berupaya memberikan nilai tambah terkait pelayanan pasar modal yang dapat diberikan BRI Group kepada nasabah melalui kerja sama dengan BEI.
Saat ini, BRI Group memiliki layanan keuangan yang terintegrasi kepada debitur terkait pelayanan pasar modal yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah, khususnya dengan hadirnya PT Danareksa Sekuritas yang sudah menjadi bagian dari Bank BRI.
Di samping Danareksa Sekuritas, saat ini BRI telah memiliki beberapa perusahaan anak, di antaranya yakni BRI Syariah, BRI Life, BRI Finance, BRI Agro, BRI Remittance dan BRI Ventures.
Dari tujuh perusahaan anak yang dimiliki BRI, BRI Syariah telah melakukan pencatatan perdana saham (IPO) pada Mei 2018. Terbukti, setelah IPO kinerja BRI Syariah pun semakin meningkat .
Berdasarkan laporan keuangan per 2018, BRI Syariah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp106,6 miliar, naik dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp101 miliar. Sedangkan untuk aset tumbuh sebesar 20,2 persen menjadi Rp37,91 triliun di akhir 2018 dari Rp31,54 triliun di 2017.
Acara Workshop Go Public sendiri diikuti oleh lebih dari 70 debitur BRI Group dan bertujuan untuk mendukung dan mendorong perusahaan di Indonesia untuk lebih maju dan berkembang dengan cara pendanaan baik melalui pendanaan perbankan maupun pasar modal.
Rangkaian workshop diisi oleh diskusi panel dan tanya jawab serta presentasi dari SEVP Treasury and Global Services Bank BRI Listiarini Dewajanti, Ekonom Bank BRI Anton Hendranata, Direktur Investment Banking – Capital Market Danareksa Sekuritas Boumediene H. Sihombing, Senior Partner Makes & Partner Law Firm Iwan Setiawan, serta Owner PT. Hartadinata Abadi Tbk. Ferriyadi Hartadinata.
Baca juga: BEI resmi mencatatkan saham emiten pertama pada 2019
Baca juga: BEI katakan penerapan GCG dorong kepercayaan investor
Direktur Ritel dan Menengah BRI Supari mengatakan acara tersebut merupakan upaya BRI mendukung program BEI untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di bursa.
“Dengan adanya acara ini, kami berharap dapat meningkatkan 'awareness' mengenai manfaat 'go public', khususnya bagi debitur yang belum 'go public'," ujar Supari.
Disamping itu, BRI berupaya memberikan nilai tambah terkait pelayanan pasar modal yang dapat diberikan BRI Group kepada nasabah melalui kerja sama dengan BEI.
Saat ini, BRI Group memiliki layanan keuangan yang terintegrasi kepada debitur terkait pelayanan pasar modal yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah, khususnya dengan hadirnya PT Danareksa Sekuritas yang sudah menjadi bagian dari Bank BRI.
Di samping Danareksa Sekuritas, saat ini BRI telah memiliki beberapa perusahaan anak, di antaranya yakni BRI Syariah, BRI Life, BRI Finance, BRI Agro, BRI Remittance dan BRI Ventures.
Dari tujuh perusahaan anak yang dimiliki BRI, BRI Syariah telah melakukan pencatatan perdana saham (IPO) pada Mei 2018. Terbukti, setelah IPO kinerja BRI Syariah pun semakin meningkat .
Berdasarkan laporan keuangan per 2018, BRI Syariah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp106,6 miliar, naik dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp101 miliar. Sedangkan untuk aset tumbuh sebesar 20,2 persen menjadi Rp37,91 triliun di akhir 2018 dari Rp31,54 triliun di 2017.
Acara Workshop Go Public sendiri diikuti oleh lebih dari 70 debitur BRI Group dan bertujuan untuk mendukung dan mendorong perusahaan di Indonesia untuk lebih maju dan berkembang dengan cara pendanaan baik melalui pendanaan perbankan maupun pasar modal.
Rangkaian workshop diisi oleh diskusi panel dan tanya jawab serta presentasi dari SEVP Treasury and Global Services Bank BRI Listiarini Dewajanti, Ekonom Bank BRI Anton Hendranata, Direktur Investment Banking – Capital Market Danareksa Sekuritas Boumediene H. Sihombing, Senior Partner Makes & Partner Law Firm Iwan Setiawan, serta Owner PT. Hartadinata Abadi Tbk. Ferriyadi Hartadinata.
Baca juga: BEI resmi mencatatkan saham emiten pertama pada 2019
Baca juga: BEI katakan penerapan GCG dorong kepercayaan investor
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: