Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu, dibuka turun mengikuti koreksi bursa saham global.

IHSG Rabu pagi melemah 7,57 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.476,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,87 poin atau 0,18 persen menjadi 1.022,49.

"Katalis bagi pasar terutama dari eksternal, yang terbilang sulit untuk menjadi dukungan bagi pasar, dan juga faktor pemilu yang dapat membuat investor cenderung wait and see, serta faktor pasar global yang diperkirakan tertekan pada hari ini setelah terkoreksinya saham AS," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, faktor-faktor tersebut akan menyulitkan bagi IHSG untuk dapat bergerak ke zona positif pada perdagangan saham hari ini.

Dari eksternal, para pejabat AS menyatakan belum puas pada kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan China. Namun sebagian mengatakan sudah beberapa ada kemajuan yang diinginkan dalam pembicaraan dengan Cina pekan lalu. Padahal, sebelumnya Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan dapat dicapai dalam waktu sekitar empat minggu.

Di pihak lain, seorang pejabat perdagangan Gedung Putih Clete Willems menolak untuk menentukan batas waktu perjanjian dengan China karena kedua belah pihak masih berusaha untuk menyelesaikan tarif yang ada. Kendati AS telah menerapkan tarif barang-barang China senilai ratusan miliar dolar untuk memastikan China bisa menepati janji yang dibuat dalam kesepakatan itu.

Bursa regional Asia antara lain Indeks Nikkei melemah 164,04 poin (0,75 persen) ke 21.638,55, Indeks Hang Seng melemah 162,15 poin (0,54 persen) ke 29.995,34, dan Straits Times melemah 2,95 poin (0,09 persen) ke posisi 3.322,65.

Baca juga: Wall Street anjlok tertekan perkiraan suram pertumbuhan ekonomi global

Baca juga: Harga minyak turun dibayangi kekhawatiran permintaan energi anjlok

Baca juga: Dolar melemah dampak IMF pangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global

Baca juga: Harga emas perpanjang kenaikan karena dolar dan saham melemah