Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial sudah mengirimkan bantuan darurat untuk penanganan banjir di Indramayu, Jawa Barat, akibat meluapnya Sungai Cimanuk sejak Senin (8/4).

"Bantuan sudah dikirimkan, dinas sosial setempat juga telah mengajukan bantuan darurat ke Kementerian Sosial," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, sebanyak 32 orang personil Tagana sudah dikerahkan untuk evakuasi, distribusi logistik dan dapur umum. Petugas Dinas Sosial Provinsi sebanyak tiga orang, dan Petugas Kemensos dua orang.

Begitu juga dengan dapur umum sejak Senin malam sudah berdiri di Desa Plumbon, memproduksi 3.200 bungkus nasi. Namun karena pertimbangan teknis malam ini dipindah ke kantor Kecamatan Sindang dengan tujuan lebih menjangkau korban.

Untuk logistik yang distribusikan Tahap I bulan Februari berupa lauk pauk, makanan anak, mie instan, family kit, kid ware, food ware, dan perlengkapan Tagana senilai Rp31.295.025 yang sudah disalurkan pada Senin (8/4).

Untuk distribusi logistik tahap II berupa lauk, pauk, mie instan, tenda gulung, kasur lipat dan selimut senilai Rp30.159.500. Barang tersebut sedang didistribusikan dan digunakan untuk dapur umum di Sindang.

Tahap III, sedang dilakukan pengiriman dari Jakarta berupa makanan siap saji, lauk pauk, makanan anak, mie instan, selimut, selimut, family kit, kid ware, food ware dan paket sandang senilai Rp420.735.250, diperkirakan akan datang di Dinsos Indramayu pada 10 April 2019, pukul 05.00 WIB .

"Total bantuan senilai Rp482.225.775 untuk penanganan banjir di Indramayu," kata Harry.

Akibat meluapnya Sungai Cimanuk terjadi banjir di lima kecamatan yaitu Indramayu, Sindang, Lohbener, Cantigi, Pasekan dengan ketinggian air variatif sampai dengan satu meter.

Saat ini hujan sudah berhenti di Indramayu, namun air kiriman terus mengalir.

Data sampai dengan Selasa (9/4) siang sebanyak 11.079 jiwa/3.310 KK terdampak dan ribuan jiwa mengungsi di rumah-rumah keluarga dan fasilitas umum dan tempat lainnya serta 3.206 unit rumah terendam.

Bupati Indramayu telah mengeluarkan SK dan Pernyataan Darurat selama dua minggu terhitung mulai 8 hingga 21 April 2019.