Jakarta (ANTARA) - DPP Partai Golkar membantah memerintahkan Bowo Sidik Pangarso menyiapkan amplop untuk digunakan dalam "serangan fajar" atau politik uang Pemilu serentak 2019.

"Tidak ada kebijakan resmi seperti itu dari Partai Golkar. Partai Golkar menghormati proses demokrasi yang sehat," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

Ace mengatakan apa yang disampaikan Bowo adalah pengakuan dari Bowo pribadi. Dia mempertanyakan kebenaran pengakuan Bowo itu.

"Itu kan pengakuan dari Bowo, apa itu benar? Selalu ada tendensi seseorang yang kena OTT, berusaha melibatkan pihak lain," kata Ace.

Terlebih, kata Ace, Bowo mengaitkan dengan kebijakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

"Tidak ada TKN membuat kebijakan dan strategi pemenangan seperti itu," jelasnya.

Ace menegaskan Partai Golkar memerintahkan kepada seluruh calegnya untuk menggunakan cara-cara yang tidak melanggar aturan perundang-undangan.

"Soal strategi di lapangan, tentu setiap orang memiliki caranya masing-masing," ujarnya.

Sebelumnya Bowo Sidik mengaku diminta Partai Golkar melalui salah satu pengurusnya yakni Nusron Wahid untuk menyiapkan 400 ribu amplop serangan fajar.

Sementara itu Nusron Wahid hingga saat ini belum dapat dihubungi.