Samarinda (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2019 menargetkan mampu menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri dengan nilai Rp36,35 triliun, naik Rp2,54 triliun ketimbang realisasi tahun 2018 yang tercatat Rp33,81 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi global yang saat ini masih pasang surut tentu berdampak juga hingga ke Kaltim, makanya target investasi tahun ini menyesuaikan dengan kondisinya," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Abdullah Sani di Samarinda, Selasa.

Target investasi 2019 yang diproyeksikan sebesar Rp36,35 triliun itu berasal dari penanaman modal asing (PMA) senilai Rp12,72 triliun, kemudian dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp23,63 triliun.

Ia juga mengatakan, pada triwulan IV-2018 (Oktober-Desember) realisasi investasi yang masuk ke Kaltim mencapai Rp8,48 triliun, dengan rincian Rp5,72 triliun dari PMDN, kemudian senilai Rp2,76 triliun dari PMA.

Sedangkan realisasi periode Januari-Desember 2018 telah mencapai Rp33,81 triliun dengan rincian Rp25,94 triliun dari PMDN, kemudian senilai Rp7,87 triliun dari PMA.

Menurutnya, realisasi investasi Kaltim pada 2018 menempatkan daerah ini berada di posisi ke-5 nasional dari PMDN setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Sedangkan dari sisi PMA, Kaltim berada di urutan ke-16, di atas satu tingkat dari Provinsi Kalimantan Barat yang berhasil menarik investasi asing senilai 491,94 juta dolar AS. Realisasi PMA Kaltim senilai 587,5 juta dolar.

Dalam investasi PMA ini, provinsi yang menempati peringkat atas adalah Jawa Barat dengan nilai 5,57 miliar dolar, disusul DKI Jakarta dengan nilai 4,85 miliar dolar, dan berada di peringkat tiga adalah Banten dengan nilai 2,82 miliar dolar AS.

Menurutnya, realisasi PMA periode Januari-Desember 2018 Kaltim dengan jumlah proyek sebanyak 513 paket. Sementara sebarannya merata di 10 kabupaten/kota dengan kontribusi tertinggi ada Kabupaten Kutai Timur dengan nilai Rp3,02 triliun.

"Sementara realisasi PMDN yang senilai Rp25,94 triliun itu terdapat 520 proyek yang juga menyebar di Kaltim. Daerah yang memberikan kontribusi terbanyak adalah Kabupaten Paser dengan nilai Rp7,94 triliun," kata Sani.

Baca juga: Kabupaten Kutim berkontribusi tertinggi dalam investasi PMA di Kaltim
Baca juga: Perusahaan Tiongkok berniat bangun pabrik semen di Kaltim