Bali (ANTARA) - Partai NasDem mengajak seluruh santri untuk bergabung ke partai besutan Surya Paloh itu agar bisa menyampaikan pemikirannya untuk kepentingan bangsa dan negara.

"NasDem merupakan partai nasionalis religius. NasDem tidak bertolak belakang dengan konsep Islam rahmatan lil alamin," kata Ketua DPP Partai NasDem bidang Agama dan Masyarakat Adat, Hasan Aminuddin dalam keterangannya, di Bali, Senin.

Ia pun mengajak santri yang ingin berpolitik dan menyampaikan pemikirannya terhadap bangsa agar bisa bergabung dan memilih Partai NasDem di Pemilu 2019.

"NasDem memberikan kesempatan kepada tokoh dan anak muda kalangan pesantren untuk menjadi bagian dalam memajukan bangsa. Sebagaimana Pileg kali ini, NasDem beri kesempatan tokoh muda, anak muda kalangan pesantren menyalurkan pikirannya melalui jalur politik dengan menjadi caleg," katanya.

Hasan mencontohkan salah satu caleg NasDem merupakan Plt Ketua Anshor Jawa Timur yang mana identik dengan PKB berdasarkan Nahdlatul Ulama (NU).

"Dia malah memilih ikut saya di NasDem, Caleg DPRD Jawa Timur. Lalu Waketum Ansor Khairul Amri ikut saya di NasDem jadi Caleg DPR RI. Di Magelang ada keluarga pesantren jadi anggota DPR RI NasDem, sudah banyak ini," tuturnya.

Hasan pun berharap santri-santri memilih NasDem untuk mengimplemtasikan ilmunya di pesantren.

Selain itu, Hasan menegaskan pesantren bagian dari kekuatan awal kemerdekaan Indonesia. Oleh karenanya, dia berharap dengan dibahasnya RUU Pesantren dapat terwujud adanya kementerian khusus pesantren.

"Karena pesantren cukup luar biasa keberadaannya, harus ditangani khusus tidak bisa kementerian pendidikan ini atau kemenag tidak akan fokus. Kami memberikan suport lahir batin dan maksimal kan bagaimana APBN berpihak kepada pesantren dibanding sebelumnya," paparnya.

Sementara itu, Ketua PBNU bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan, Robikin Emhas mengatakan mengenai partai sebagai wadah bagi santri, sejarah membuktikan kaum santri terlibat langsung dalam kemerdekaan RI, oleh karena itu santri sangatlah penting dalam membangun bangsa.

"Jadi secara kuantitatif jumlah santri tidak sedikit. Secara kualitatif, santri banyak yang punya prestasi membanggakan. Mereka tersebar di berbagai lini dan bidang profesi," katanya.