70 perguruan tinggi ikuti CPPBT Boot Camp 2019
8 April 2019 22:42 WIB
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Jumain Appe berbicara kepada wartawan usai acara pembukaan CPPBT Boot Camp 2019, Jakarta, Senin (08/04/2019). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 132 peserta dari sekitar 70 perguruan tinggi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke mengikuti kegiatan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Boot Camp 2019 yang diselenggarakan di Jakarta, pada 8-10 April 2019.
"Acara ini diselenggarakan untuk memberikan pembekalan kepada pemenang insentif CPPBT," ujar Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Jumain Appe dalam acara pembukaan CPPBT Boot Camp 2019, Jakarta, Senin.
Penyelenggaraan CPPBT Boot Camp didasari pada kondisi masih rendahnya CPPBT yang mampu menjadi PPBT atau startup berbasis teknologi.
Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Retno Sumekar mengatakan sejak 2016 sampai saat ini, dari total 558 calon perusahaan pemula atau startup (CPPBT) yang dapat naik kelas ke PPBT hanya 59 CPPBT atau hanya 10,57 persen.
Kegiatan CPPBT Boot Camp 2019 itu bertujuan untuk mengembangkan dan menguatkan keterampilan serta pengetahuan Calon PPBT sehingga ke depannya dapat menjadi PPBT yang unggul.
Sementara 132 peserta CPPBT Boot Camp terpilih dari 800-an proposal yang masuk ke Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Memang kita memilih itu sangat ketat, karena kita menginginkan hasil penelitian dan inovasi itu bisa menjadi wirausaha ke depan dan pendorong ekonomi kita ke depan walaupun skalanya masih kecil, harapan kita scale up ke depan, syukur jadi industri," tuturnya.
Para peserta CPPBT Boot Camp itu bergerak di delapan fokus bidang, yakni teknologi dan informasi, pangan, kesehatan, energi, transportasi, bahan baku, material maju (advanced material), serta keamanan dan pertahanan.
Namun, mereka didominasi dari bidang pangan, teknologi informasi, kesehatan, energi, transportasi dan material maju.
"Kita harus melakukan pelatihan memberikan pembelajaran pada mentor atau pengusaha industri yang berpengalaman bagaimana kita menghasilkan industri yang berkelanjutan dan yang bisa meningkatkan nilai tambah," ujarnya.
Kegiatan selama CPPBT Boot Camp 2019 meliputi seminar, lokakarya, dialog inspirasi dan berbagi cerita sukses dari calon PPBT yang berhasil naik kelas ke Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).
Baca juga: Menristekdikti targetkan seribuan "startup" baru pada 2019
Baca juga: Usaha rintisan agribisnis ASEAN berkumpul di Yogyakarta
"Acara ini diselenggarakan untuk memberikan pembekalan kepada pemenang insentif CPPBT," ujar Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Jumain Appe dalam acara pembukaan CPPBT Boot Camp 2019, Jakarta, Senin.
Penyelenggaraan CPPBT Boot Camp didasari pada kondisi masih rendahnya CPPBT yang mampu menjadi PPBT atau startup berbasis teknologi.
Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Retno Sumekar mengatakan sejak 2016 sampai saat ini, dari total 558 calon perusahaan pemula atau startup (CPPBT) yang dapat naik kelas ke PPBT hanya 59 CPPBT atau hanya 10,57 persen.
Kegiatan CPPBT Boot Camp 2019 itu bertujuan untuk mengembangkan dan menguatkan keterampilan serta pengetahuan Calon PPBT sehingga ke depannya dapat menjadi PPBT yang unggul.
Sementara 132 peserta CPPBT Boot Camp terpilih dari 800-an proposal yang masuk ke Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Memang kita memilih itu sangat ketat, karena kita menginginkan hasil penelitian dan inovasi itu bisa menjadi wirausaha ke depan dan pendorong ekonomi kita ke depan walaupun skalanya masih kecil, harapan kita scale up ke depan, syukur jadi industri," tuturnya.
Para peserta CPPBT Boot Camp itu bergerak di delapan fokus bidang, yakni teknologi dan informasi, pangan, kesehatan, energi, transportasi, bahan baku, material maju (advanced material), serta keamanan dan pertahanan.
Namun, mereka didominasi dari bidang pangan, teknologi informasi, kesehatan, energi, transportasi dan material maju.
"Kita harus melakukan pelatihan memberikan pembelajaran pada mentor atau pengusaha industri yang berpengalaman bagaimana kita menghasilkan industri yang berkelanjutan dan yang bisa meningkatkan nilai tambah," ujarnya.
Kegiatan selama CPPBT Boot Camp 2019 meliputi seminar, lokakarya, dialog inspirasi dan berbagi cerita sukses dari calon PPBT yang berhasil naik kelas ke Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).
Baca juga: Menristekdikti targetkan seribuan "startup" baru pada 2019
Baca juga: Usaha rintisan agribisnis ASEAN berkumpul di Yogyakarta
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: