Sulut ekspor 21.594 ton hasil perikanan
8 April 2019 22:22 WIB
Nelayan menampung ikan tongkol ke atas mobil pengangkut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tumumpa, Manado, Sulawesi Utara, Senin (23/1/2017). Pemerintah Provinsi Sulut memfokuskan peningkatan target produksi perikanan dan kelautan, dengan menggenjot sektor perikanan tangkap serta program pemberdayaan masyarakat pesisir. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Manado (ANTARA) - Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara (Sulut) Haidy Malingkas mengatakan, hasil perikanan daerah itu yang diekspor ke mancanegara pada 2018 sebanyak 21.594 ton
"Nilai ekspornya mencapai 131.923.242,64 dolar AS," sebut Malingkas di Manado, Senin.
Sejumlah negara yang menjadi tujuan utama ekspor hasil perikanan itu seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Mesir, Yaman, Saudi Arabia, Thailand, Belgia, Ukraina, Jordania, Singapura serta beberapa negara lainnya.
Haidy mengatakan, bila dibandingkan dengan hasil ekspor pada tahun-tahun sebelumnya, volume tertinggi dicapai pada tahun 2014.
Pada periode itu, volume ekspor mencapai sebanyak 33.414.144 kilogram (33.414 ton) dengan nilai sebanyak 137.194.175,06 dolar AS.
Sementara di periode empat tahun setelah itu, volume ekspornya menurun, ujarnya.
Dia mencontohkan, di tahun 2017, volume ekspor sebanyak 22.161.387,81 kilogram (22.161 ton) dengan nilai ekspornya mencapai 127.669.313,31 dolar AS.
Sebelumnya, di tahun 2016 volume ekspor hasil perikanan sebanyak 20.734.344,37 kilogram (20.734 ton), sementara nilai ekspornya mencapai 107.034.865,42 dolar AS.
"Kita terus berupaya menaikkan jumlah produksi perikanan terutama produksi yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Bitung," ujarnya.
Selain itu, Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang biasanya melakukan pengiriman hasil perikanan antarpulau diarahkan menjual ke UPI yang ada di Provinsi Sulut.
Baca juga: Sulut ekspor ikan beku ke 14 negara
Baca juga: Pemerintah tenggelamkan 14 kapal asing di Minahasa
"Nilai ekspornya mencapai 131.923.242,64 dolar AS," sebut Malingkas di Manado, Senin.
Sejumlah negara yang menjadi tujuan utama ekspor hasil perikanan itu seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Mesir, Yaman, Saudi Arabia, Thailand, Belgia, Ukraina, Jordania, Singapura serta beberapa negara lainnya.
Haidy mengatakan, bila dibandingkan dengan hasil ekspor pada tahun-tahun sebelumnya, volume tertinggi dicapai pada tahun 2014.
Pada periode itu, volume ekspor mencapai sebanyak 33.414.144 kilogram (33.414 ton) dengan nilai sebanyak 137.194.175,06 dolar AS.
Sementara di periode empat tahun setelah itu, volume ekspornya menurun, ujarnya.
Dia mencontohkan, di tahun 2017, volume ekspor sebanyak 22.161.387,81 kilogram (22.161 ton) dengan nilai ekspornya mencapai 127.669.313,31 dolar AS.
Sebelumnya, di tahun 2016 volume ekspor hasil perikanan sebanyak 20.734.344,37 kilogram (20.734 ton), sementara nilai ekspornya mencapai 107.034.865,42 dolar AS.
"Kita terus berupaya menaikkan jumlah produksi perikanan terutama produksi yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Bitung," ujarnya.
Selain itu, Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang biasanya melakukan pengiriman hasil perikanan antarpulau diarahkan menjual ke UPI yang ada di Provinsi Sulut.
Baca juga: Sulut ekspor ikan beku ke 14 negara
Baca juga: Pemerintah tenggelamkan 14 kapal asing di Minahasa
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: