Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan surat masukan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap pelaksanaan kampanye akbar Prabowo-Sandiaga Uno menunjukkan ketidaksolidan tim kampanye pasangan nomor urut 02 tersebut.

"Artinya mereka itu tidak solid dalam mengemas acara nasional. Kan mestinya semua sesuai kesepakatan," kata Ma'ruf usai menghadiri acara Majelis Taklim Berselawat yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Senin sore.

Kampanye akbar Prabowo-Sandiaga yang berlangsung pada Minggu (7/4) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dikritik oleh Ketua Umum Partai Demokrat ini melalui surat terbuka.

Dalam suratnya tersebut, SBY merasa kampanye itu kurang lazim dan tidak mencerminkan kampanye yang inklusif.

Ma'ruf berharap tim kampanyenya tidak melakukan kekeliruan serupa, dan berupaya untuk lebih menyasar pemilih-pemilih tradisional, seperti yang dilakukan dengan mendekati kelompok-kelompok pengajian.

Bagi Ma'ruf, kelompok-kelompok majelis taklim dapat berkontribusi besar dalam menyumbang suara bagi ia dan pasangannya.

Ia bahkan optimistis dapat menang di DKI Jakarta karena sumbangan suara yang banyak dari ibu-ibu pengajian.

Pemilihan Presiden 2019 diikuti oleh dua pasang calon, yakni pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.