Mataram (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR H Willgo Zainar menemukan salah satu korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, memperoleh lima nomor rekening Bank Rakyat Indonesia sebagai penampung bantuan stimulan perbaikan rumah rusak.

"Lima rekening dengan nama, nomor induk kependudukan dan alamat dan bank yang sama, tapi nomor rekening yang berbeda dan semuanya terisi Rp50 juta," kata Willgo, usai menjadi pembicara dalam sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan, di Mataram, Senin.

Willgo mengaku menemukan fakta tersebut ketika mengunjungi korban gempa bumi di Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, beberapa waktu lalu.

Selain menemukan korban gempa penerima rekening BRI berlebih, politikus Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan NTB itu juga menemukan masih banyak warga korban gempa di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, yang belum memperoleh rekening BRI.

"Saya kira mungkin tidak hanya satu orang yang memperoleh rekening berlebih karena informasi dari warga bahwa ada juga suami-istri yang mendapat rekening. Di satu sisi banyak yang belum dapat, ironis sekali sehingga perlu divalidasi kembali," ujarnya.

Willgo mengimbau warga yang merasa memperoleh rekening ganda atau lebih untuk menyampaikan masalah tersebut kepada aparat terkait.

Ia juga berharap kepada aparat desa untuk melakukan validasi data. Begitu juga dengan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) harus melakukan validasi dan pengawasan agar jangan sampai masalah rekening berlebih tersebut jadi masalah di kemudian hari dan merugikan negara.

"Saya kira pemerintah harus benar-benar serius dan cermat karena banyak juga yang sampai hari ini belum menerima rekening, tapi justru ada yang menerima rekening berlebih," ucapnya pula.

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI tersebut juga menyarankan agar perbankan melakukan pengecekan secara detail agar tidak terjadi penerima rekening ganda atau berlebih, meskipun masalah pendataan bukan merupakan ranah perbankan.

Demikian juga dengan pemerintah daerah harus melakukan pendataan dan penyaringan secara valid. Hal yang sama juga perlu dilakukan oleh BPKP agar penerima rekening berlebih mengembalikan ke kas negara.

"Saya kira itu penting agar masalah data penerima rekening dan bantuan benar-benar tepat sasaran, karena banyak warga korban gempa lainnya belum menerima haknya," kata Willgo.

Sementara itu, Zaidun (37), warga Dusun Koloh Tanjung, Desa Pemenang Timur, Lombok Utara, mengaku memperoleh lima nomor rekening BRI. Hal itu sudah dilaporkan kepada anggota Komisi XI DPR RI H Willgo Zainar.

"Secara fisik, saya belum menerima buku rekeningnya, hanya mendapat lima nomor rekening dari bank yang sama. Saya sudah lapor, tapi keluar lagi nomor rekening berbeda," tuturnya.

Zaidun juga menyampaikan bahwa ada warga yang belum berkeluarga dan tidak memiliki kartu keluarga sudah mendapatkan rekening BRI karena memiliki rumah, namun rusak berat akibat gempa bumi.

"Tapi ironisnya, yang punya rumah dan tanggungan tidak dapat rekening, salah sarunya H Asrin," ujarnya.