Metropolitan
Goro hadir di Cibubur layani wilayah Jabar, Banten, dan DKI
8 April 2019 09:16 WIB
Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Hutomo Mandala Putra bersama Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Milasari Kusumo Anggraini saat meninjau bahan-bahan kebutuhan pokok di sela-sela Grand Opening GORO Super Grosir Cibubur, Jawa Barat pada Minggu, 7 April 2019. (Foto ANTARA/Ganet Dirgantoro)
Jakarta (ANTARA) - Goro melalui PT Berkarya Makmur Sejahtera hadir di Jalan Alternatif Cibubur Kilometer 5 untuk memberikan pelayanan kepada tiga provinsi yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta
"Hadirnya kami sebagai bentuk kontribusi pengembangan usaha kepada UMKM yang dikerjakan secara gotong royong," kata Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Milasari Kusumo Anggraini dalam keterangannya, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, sebagai bentuk nyata dari kerja sama mitra ini berupa ritel bahan pokok atau gerai UMKM yang melibatkan pemasok seperti petani dan peternak dan pedagang kecil di level ekonomi mikro.
Sedangkan Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) harapannya setiap satu provinsi akan memiliki satu toko Goro, setiap kecamatan satu Goro Kemitraan dan desa-desa dilayani Goro Chanelling.
Milasari mengakui perjalanan Goro sejak hadir kembali tanggal 17 Oktober 2018 bukanlah perjalanan mudah karena berbagai tantangan harus dilewati.
"Alhamdulillah sampai hari ini kami hadir di lima tempat Cibubur, Surabaya, Wonosobo, Bandung, Papua dan memiliki total 69 warung yang kita sebut e-warung Goro di daerah daerah Jabar, Jatim, Jateng dan Karawang, serta menggandeng 8 mitra koperasi. Lebih dari 50 komunitas dan lebih dari 100 UKM bergabung dengan kami," ujar dia.
Sedangkan untuk area Cibubur sendiri pertumbuhannya positif rata-rata 23 sampai 27 persen untuk rata-rata toko yang menjadi mitra, kata Milasari.
“Bahkan saat ini tercatat sudah ada 8 kemitraan bergabung dalam waktu 5 bulan dan lebih dari 5000 pelanggan terdaftar aktif di Cibubur. Mereka antara lain adalah para pemilik usaha warung, resto, katering, kafe, kantor, hingga rumah tangga,” tambahnya.
Hingga saat ini perkembangan Goro cukup fantastis yakni selain di Cibubur juga telah mencapai Bandung, Wonosobo, Surabaya, dan Papua. Ditambah lagi dengan 69 gerai e-Warung Goro: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
"Cukup mengejutkan dan telah melampaui ekspektasi awal kami, di mana pemberdayaan ekonomi ekosistem ini terjadi dalam waktu singkat dan mendapatkan respon yang sangat baik dari pelbagai daerah," kata Tommy Soeharto.
Ke depannya, Goro akan melebarkan sayapnya ke seluruh Indonesia. Hingga akhir 2019 ini ditargetkan akan ada lebih dari 6 toko akan dibuka dan warung Goro akan ada di setiap desa .
"Hal ini dilakukan demi menggiatkan kembali prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan yang dapat menjangkau masyarakat hingga tingkat bawah," tambah Milasari.
Sementara itu, untuk transaksi jual beli di Goro Super Grosir akan melayani pembelian secara daring. “Kami yakin inilah yang membuat Goro lebih baik, termasuk juga dalam memaksimalkan penggunaan teknologi. Sehingga nanti sifatnya nontunai dan tanpa kertas (cashless dan paperless) (full system, ful ERP),” kata Tommy Soeharto.
"Hadirnya kami sebagai bentuk kontribusi pengembangan usaha kepada UMKM yang dikerjakan secara gotong royong," kata Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Milasari Kusumo Anggraini dalam keterangannya, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, sebagai bentuk nyata dari kerja sama mitra ini berupa ritel bahan pokok atau gerai UMKM yang melibatkan pemasok seperti petani dan peternak dan pedagang kecil di level ekonomi mikro.
Sedangkan Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) harapannya setiap satu provinsi akan memiliki satu toko Goro, setiap kecamatan satu Goro Kemitraan dan desa-desa dilayani Goro Chanelling.
Milasari mengakui perjalanan Goro sejak hadir kembali tanggal 17 Oktober 2018 bukanlah perjalanan mudah karena berbagai tantangan harus dilewati.
"Alhamdulillah sampai hari ini kami hadir di lima tempat Cibubur, Surabaya, Wonosobo, Bandung, Papua dan memiliki total 69 warung yang kita sebut e-warung Goro di daerah daerah Jabar, Jatim, Jateng dan Karawang, serta menggandeng 8 mitra koperasi. Lebih dari 50 komunitas dan lebih dari 100 UKM bergabung dengan kami," ujar dia.
Sedangkan untuk area Cibubur sendiri pertumbuhannya positif rata-rata 23 sampai 27 persen untuk rata-rata toko yang menjadi mitra, kata Milasari.
“Bahkan saat ini tercatat sudah ada 8 kemitraan bergabung dalam waktu 5 bulan dan lebih dari 5000 pelanggan terdaftar aktif di Cibubur. Mereka antara lain adalah para pemilik usaha warung, resto, katering, kafe, kantor, hingga rumah tangga,” tambahnya.
Hingga saat ini perkembangan Goro cukup fantastis yakni selain di Cibubur juga telah mencapai Bandung, Wonosobo, Surabaya, dan Papua. Ditambah lagi dengan 69 gerai e-Warung Goro: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
"Cukup mengejutkan dan telah melampaui ekspektasi awal kami, di mana pemberdayaan ekonomi ekosistem ini terjadi dalam waktu singkat dan mendapatkan respon yang sangat baik dari pelbagai daerah," kata Tommy Soeharto.
Ke depannya, Goro akan melebarkan sayapnya ke seluruh Indonesia. Hingga akhir 2019 ini ditargetkan akan ada lebih dari 6 toko akan dibuka dan warung Goro akan ada di setiap desa .
"Hal ini dilakukan demi menggiatkan kembali prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan yang dapat menjangkau masyarakat hingga tingkat bawah," tambah Milasari.
Sementara itu, untuk transaksi jual beli di Goro Super Grosir akan melayani pembelian secara daring. “Kami yakin inilah yang membuat Goro lebih baik, termasuk juga dalam memaksimalkan penggunaan teknologi. Sehingga nanti sifatnya nontunai dan tanpa kertas (cashless dan paperless) (full system, ful ERP),” kata Tommy Soeharto.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: