Polisi buru penembak mati Sutopo pakai airsoft gun
8 April 2019 01:02 WIB
Korban Sutopo (48) warga Jalan Yos Sudarso Medan, tewas ditembak sekelompok pemuda dengan menggunakan senjata jenis softgun, di pinggiran rel kereta api Jalan Bambu Medan, Jumat (5/4) sore. (Antara Sumut/Foto Istimewa)
Medan (ANTARA) - Personel Unit Reskrim Polsek Medan Timur hingga kini masih terus memburu penembak Sutopo (48), warga Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat hingga tewas, dengan menggunakan senjata jenis airsoft gun, kata Kapolsek Medan Timur Kompol Arifin, Minggu.
Pihaknya telah meminta keterangan empat orang saksi dan dari mereka diperoleh pengakuan bahwa pelakunya diperkirakan berusia sekitar 25- 30 tahun, katanya.
"Petugas kepolisian juga telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan beberapa saksi tersebut," ujar Arifin.
Ia menyebutkan, senjata airsoft gun yang digunakan pelurunya bukan mimis, melainkan peluru senapan angin yang agak runcing, sehingga menembus ke jantung korban.
Sutopo (48) tewas akibat terkena tembakan peluru dari senjata jenis airsoft gun yang berasal dari arah tawuran di pinggiran rel kereta api Jalan Bambu Medan, Jumat (5/4) sore.
Sementara itu, adik kandung korban penembakan Sutopo, yakni Eko (37) menjelaskan pelaku penembakan anak Ampera (kampung sebelah) yang datang membawa senjata airsoft gun dan menembaki warga di pinggiran rel Jalan Gaharu Medan.
Pada saat itu, menurut dia, korban baru selesai melaksanakan shalat Jumat di masjid, dan mau membeli rokok.
"Namun tiba-tiba korban diserang sekelompok pemuda dan tertembak di bagian dadanya, tepat di bagian jantung," ujar Eko.
Kemudian warga setempat membawa korban ke Rumah Sakit Imelda Jalan Bilal Medan. Namun, nahas nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
"Kami tidak tahu kenapa warga diserang, penduduk di daerah sini baik-baik dan tidak ada masalah," katanya.
Pihaknya telah meminta keterangan empat orang saksi dan dari mereka diperoleh pengakuan bahwa pelakunya diperkirakan berusia sekitar 25- 30 tahun, katanya.
"Petugas kepolisian juga telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan beberapa saksi tersebut," ujar Arifin.
Ia menyebutkan, senjata airsoft gun yang digunakan pelurunya bukan mimis, melainkan peluru senapan angin yang agak runcing, sehingga menembus ke jantung korban.
Sutopo (48) tewas akibat terkena tembakan peluru dari senjata jenis airsoft gun yang berasal dari arah tawuran di pinggiran rel kereta api Jalan Bambu Medan, Jumat (5/4) sore.
Sementara itu, adik kandung korban penembakan Sutopo, yakni Eko (37) menjelaskan pelaku penembakan anak Ampera (kampung sebelah) yang datang membawa senjata airsoft gun dan menembaki warga di pinggiran rel Jalan Gaharu Medan.
Pada saat itu, menurut dia, korban baru selesai melaksanakan shalat Jumat di masjid, dan mau membeli rokok.
"Namun tiba-tiba korban diserang sekelompok pemuda dan tertembak di bagian dadanya, tepat di bagian jantung," ujar Eko.
Kemudian warga setempat membawa korban ke Rumah Sakit Imelda Jalan Bilal Medan. Namun, nahas nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
"Kami tidak tahu kenapa warga diserang, penduduk di daerah sini baik-baik dan tidak ada masalah," katanya.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: