Surya Paloh ingatkan kader NasDem tak gunakan politik SARA
7 April 2019 19:30 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menyampaikan orasi politiknya pada Kampanye Akbar Partai NasDem, di Lapangan Stadion Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (7/4/2019). (Antara Foto/Syaiful Hakim)
Karangasem, Bali (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan seluruh kader dan simpatisan Partai NasDem tidak menggunakan politik SARA dalam meraih kemenangan pemilu serentak 2019.
Surya Paloh mengatakan hal itu saat orasi politiknya pada Kampanye Akbar Partai NasDem di Lapangan Stadion Gunung Agung, Karangasem, Bali, Minggu.
Menurut dia, dalam perhelatan demokrasi ini jangan sekali-kali membawa politik aliran, baik itu politik aliran agama, suku, budaya dan lainnya
Politik aliran, lanjut Surya, hanya akan membawa bangsa Indonesia menuju perpecahan. Apalagi, jika sampai menggunakan politik aliran yang berlatar belakang agama.
"Hidup matinya perjalanan bangsa ini ditentukan kita sendiri. Kita adalah saudara sebangsa, karena itu pemilu jangan sampai menghasilkan perpecahan," ucap Surya.
Dalam kesempatan itu, Surya juga mengimbau kadernya tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan.
"Kita akan melaksanakan pemilu itu, tapi kita ingatkan pemilu bukan berarti menghalalkan segala cara," katanya.
Ia pin optimistis partainya akan masuk tiga besar dalam pemilu serentak pada 17 April 2019.
"Bolehlah saya menyatakan harapan untuk mencapai hasil tiga besar itu, insya Allah 10 hari lagi kita lihat. (Target 100 kursi DPR) boleh saja meleset. Tapi hasil tiga besar saya yakin dapat," katanya.
Menurut dia, target menuju tiga besar parpol pemenang pemilu bisa dibuktikan pada hari H pencoblosan nanti.
Ia mengaku partainya yang baru berusia tujuh tahun sudah melakukan berbagai persiapan menghadapi pemilu.
"Persiapannya bahkan sudah dilakukan sejak Pemilu 2014 berakhir, atau lima tahun lalu," katanya.
Surya Paloh mengatakan hal itu saat orasi politiknya pada Kampanye Akbar Partai NasDem di Lapangan Stadion Gunung Agung, Karangasem, Bali, Minggu.
Menurut dia, dalam perhelatan demokrasi ini jangan sekali-kali membawa politik aliran, baik itu politik aliran agama, suku, budaya dan lainnya
Politik aliran, lanjut Surya, hanya akan membawa bangsa Indonesia menuju perpecahan. Apalagi, jika sampai menggunakan politik aliran yang berlatar belakang agama.
"Hidup matinya perjalanan bangsa ini ditentukan kita sendiri. Kita adalah saudara sebangsa, karena itu pemilu jangan sampai menghasilkan perpecahan," ucap Surya.
Dalam kesempatan itu, Surya juga mengimbau kadernya tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan.
"Kita akan melaksanakan pemilu itu, tapi kita ingatkan pemilu bukan berarti menghalalkan segala cara," katanya.
Ia pin optimistis partainya akan masuk tiga besar dalam pemilu serentak pada 17 April 2019.
"Bolehlah saya menyatakan harapan untuk mencapai hasil tiga besar itu, insya Allah 10 hari lagi kita lihat. (Target 100 kursi DPR) boleh saja meleset. Tapi hasil tiga besar saya yakin dapat," katanya.
Menurut dia, target menuju tiga besar parpol pemenang pemilu bisa dibuktikan pada hari H pencoblosan nanti.
Ia mengaku partainya yang baru berusia tujuh tahun sudah melakukan berbagai persiapan menghadapi pemilu.
"Persiapannya bahkan sudah dilakukan sejak Pemilu 2014 berakhir, atau lima tahun lalu," katanya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019
Tags: