Manado (ANTARA) -
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey optimistis setelah ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang di Kabupaten Minahasa Utara, yang direncanakan Juni mendatang akan mensejahterakan masyarakat sekitar wilayah ini.

"Itu yang menjadi harapan kami dari pemerintah daerah, masyarakat yang ada di sekitar kehidupannya lebih sejahtera dan masyarakat yang harus merasakan manfaatnya," katanya di Manado, Sabtu.

Gubernur mencontohkan, setiap tahunnya masyarakat lingkar tambang yang berdekatan dengan KEK pariwisata ini dikirimkan ke China untuk belajar pariwisata.

"Setiap tahunnya, ada sekitar 20-25 pelajar yang dikirimkan ke China, di sana mereka belajar bahasa dan budaya sehingga ketika mereka kembali ke sini mereka bisa diserap pasar kerja," ujarnya.

Pemerintah provinsi, lanjut gubernur, menargetkan sebanyak 1.000 pelajar yang belajar ke China.

"Artinya apa, ketika mereka kembali, masyarakat di sini juga yang menikmati dampaknya, termasuk ketika KEK Pariwisata Likupang dibuka, mereka-mereka ini yang dengan keahlian yang ada diharapkan mampu menggerakkan sektor ini," ujarnya.

Dampak lainnya, kata dia, sudah mulai dirasakan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dari sektor pendapatan daerah.

"BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) maupun PPh meningkat, bahkan pada tahun ini ada transaksi investor yang membeli lahan hampir 100 hektare, BPHTB maupun PPh diperkirakan sekitar Rp32 miliar. Pendapatan daerah naik bukan dirasakan gubernur, akan tetapi pemerintah dan masyarakat di sini," ujarnya.

Masyarakat setempat juga berharap banyak kehadiran KEK Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang bisa memberikan dampak positif bagi kesejahteraan.

"Kami sangat setuju dengan adanya pembangunan KEK pariwisata di daerah ini, harapannya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak agar bisa meningkatkan ekonomi," kata Zeth Kauntu, warga Desa Pulisan.

Baca juga: Jokowi dijadwalkan canangkan KEK Pariwisata Likupang

Baca juga: Tiongkok berkeinginan bangun KEK Bitung Sulut