Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu (7/4) pukul 09.18 WIB berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akibat subduksi Lempeng Indo-Australia dan tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu mengatakan, dengan memperhatikan episenter dan hiposenternya, gempa tersebut merupakan gempa bumi dangkal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Belu ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar turun atau Normal Fault," katanya.
Episenter gempa bumi yang setelah dimutakhirkan bermagnitudo 4,9 itu terletak pada koordinat 9,6 LS dan 124,77 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km arah barat Kota Atambua, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 54 km.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Kefamenanu II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*
Baca juga: Gempa 6.1 SR guncang timur laut Alor
Baca juga: Gempa 4,2 SR guncang Timur Laut Belu, NTT
Gempa magnitudo 5,2 di Belu akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
7 April 2019 10:21 WIB
BMKG. (Foto ANTARA)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: