Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman berpesan kepada perempuan untuk tidak memilih calon karena diberi uang, hal itu disampaikan saat sosialisasi pemilu di hadapan pemilih perempuan di GOR Bulungan, Jakarta pada Sabtu.

"Cari yang terbaik, bukan karena uang, bukan karena sembako, tetapi pilih yang terbaik. Pilihlah pemimpin yang mampu menciptakan harapan besar ibu-ibu," kata Arief.

Dia mengatakan pemilu memang tidak mudah, tetapi penting bagi bangsa Indonesia untuk memilih pemimpinnya sendiri.

Semua rakyat tidak dapat menghindar untuk tidak terlibat di dalam pemilu, kata dia.

Pemilu 2019 yang dilaksanakan pada 17 April memang berbeda dengan pemilu sebelumnya, kali ini masyarakat tidak hanya akan memilih presiden tetapi juga memilih anggota legislatif dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional.

"Kalau enggak mau milih maka yang terpilih orang-orang yang tidak baik, maka yang rugi kita sebagai rakyat," kata dia.


Sia pun menyarankan masyarakat untuk mengikuti kampanye cara calon, agar dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan masing-masing.

Direktur eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir mengatakan masih ada masyarakat yang menentukan pilihannya dari duit yang dia terima.

Dia pun mengimbau untuk menolak pemberian tersebut, karena menerima uang tersebut maka masyarakat akan menjadi korban politik.

"Dari praktik tersebut akan muncul anggota DPR yang korupsi, karena mereka telah menggelontorkan uang untuk dipilih maka mereka akan mencari cara untuk mengembalikan uang tersebut" kata dia.