Pengunjuk rasa Aljazair kembali turun ke jalan
5 April 2019 20:43 WIB
Wakil Menteri Urusan Pertahanan Nasional dan Kepala Staf Tentara Nasional Rakyat (ANP) Ahmed Gaid Salah pada Selasa (26/3) mengatakan penyelesaian bagi krisis politik saat ini terletak pada penerapan Pasal 102 Undang-Undang Dasar, demikian pengumuman Kementerian Pertahanan Nasional di dalam satu komuike. (APZ)
Aljir (ANTARA) - Para pengunjuk rasa yang mengibarkan spanduk-spanduk dan menyerukan perubahan radikal berpawai di Aljier untuk Jumat ketujuh sementara kepala badan intelijen Aljazair dilaporkan dipecat dalam isyarat lebih jauh mengenai pergolakan setelah pengunduran diri presiden negara tersebut.
Ribuan demonstran berkumpul di ibu kota untuk mendesak pembersihan struktur politik keseluruhan, yang dibangun di sekitar partai berkuasa, perwira tentara, pengusaha, serikat pekerja dan veteran perang kemerdekaan tahun 1954-62 melawan Prancis.
"Kami ingin mencabut sampai ke akar-akarnya simbol-simbol sistem itu," kata Ahmed Badili, yang bekerja sebagai guru.
"Kami menginginkan perubahan radikal. Tak perlu solusi temporer," kata pegawai bank Noureddine Dimi, 52 tahun.
Kepala Badan Intelijen Jenderal (Purn) Athmane Tartag, sekutu dekat mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika, yang mundur pada Selasa berada di bawah tekanan dari tentara.
Pihak militer menyatakan bertindak demi kepentingan nasional setelah aksi-aksi unjuk rasa anti-pemerintah selama beberapa pekan.
Pemecatan Tartag diberitakan televisi swasta Annahar, yang menambahkan posisi intelijennya yang kuat, yang saat ini di bawah otoritas kepresidenan, akan kembali di bawah pengawasan kementerian pertahanan.
Sejauh ini pengganti Tartag belum diumumkan.
Badan intelijen itu merupakan komponen penting dari pengaruh kuat militer dalam urusan nasional dan memainkan peran rahasia di dalam politik dan juga di dalam perang saudara tahun 1990.
Tetapi pada tahun 2016 Bouteflika, mencabutnya dari supervisi kementerian pertahanan dan menempatkannya di bawah otoritas kepresidenan untuk mencoba melepaskannya dari ranah politik.
Aljazair sekarang berada di tangan pemerintah sementara yang akan bekerja sampai pemilihan yang akan diadakan tiga bulan mendatang. Siapa pengganti Bouteflika hingga kini belum muncul.
Beberapa pekan sebelum pengunduran diri Bouteflika, beberapa sekutu eratnya mundur dari posisi berpengaruh di politik dan bisnis.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepala intelijen Aljazair dipecat
Baca juga: Wakil Menhan Aljazair serukan penerapan segera Pasal 7,8 dan 102 UUD
Ribuan demonstran berkumpul di ibu kota untuk mendesak pembersihan struktur politik keseluruhan, yang dibangun di sekitar partai berkuasa, perwira tentara, pengusaha, serikat pekerja dan veteran perang kemerdekaan tahun 1954-62 melawan Prancis.
"Kami ingin mencabut sampai ke akar-akarnya simbol-simbol sistem itu," kata Ahmed Badili, yang bekerja sebagai guru.
"Kami menginginkan perubahan radikal. Tak perlu solusi temporer," kata pegawai bank Noureddine Dimi, 52 tahun.
Kepala Badan Intelijen Jenderal (Purn) Athmane Tartag, sekutu dekat mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika, yang mundur pada Selasa berada di bawah tekanan dari tentara.
Pihak militer menyatakan bertindak demi kepentingan nasional setelah aksi-aksi unjuk rasa anti-pemerintah selama beberapa pekan.
Pemecatan Tartag diberitakan televisi swasta Annahar, yang menambahkan posisi intelijennya yang kuat, yang saat ini di bawah otoritas kepresidenan, akan kembali di bawah pengawasan kementerian pertahanan.
Sejauh ini pengganti Tartag belum diumumkan.
Badan intelijen itu merupakan komponen penting dari pengaruh kuat militer dalam urusan nasional dan memainkan peran rahasia di dalam politik dan juga di dalam perang saudara tahun 1990.
Tetapi pada tahun 2016 Bouteflika, mencabutnya dari supervisi kementerian pertahanan dan menempatkannya di bawah otoritas kepresidenan untuk mencoba melepaskannya dari ranah politik.
Aljazair sekarang berada di tangan pemerintah sementara yang akan bekerja sampai pemilihan yang akan diadakan tiga bulan mendatang. Siapa pengganti Bouteflika hingga kini belum muncul.
Beberapa pekan sebelum pengunduran diri Bouteflika, beberapa sekutu eratnya mundur dari posisi berpengaruh di politik dan bisnis.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepala intelijen Aljazair dipecat
Baca juga: Wakil Menhan Aljazair serukan penerapan segera Pasal 7,8 dan 102 UUD
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: