Tentara pemerintah dan militan Abu Sayyaf bentrok, tujuh tewas
5 April 2019 18:42 WIB
Ilustrasi - Anggota Pasukan Aksi Khusus (SAF) Polisi Nasional Filipina (PNP) membawa peti jenazah polisi SAF yang tewas dalam bentrokan dengan pemberontak Muslim di Pangkalan Udara Villamor, kota Pasay, metro Manila, Filipina, Kamis (29/1/2015). (REUTERS/Romeo Ranoco) (REUTERS/Romeo Ranoco/)
Manila (ANTARA) - Tiga prajurit Filipina dan empat militan pro-ISIS tewas dan sebanyak 22 orang luka-luka dalam bentrokan singkat di satu pulau di bagian Selatan Filipina pada Jumat, kata militer.
Tentara dari Batalion Scout Ranger ke-5 bentrok dengan sekitar 80 anggota kelompok Abu Sayyaf di kota Patikul, di Provinsi Sulu, kata Kolonel Gerry Besana, juru bicara Komando Militer untuk Mindanao Barat.
"Bentrokan sengit selama 30 menit menewaskan empat orang dan sembilan luka di pihak musuh," kata dia.
Kelompok Abu Sayyaf yang terkenal karena pemerasan, penculikan, pemenggalan kepala dan pengeboman, dan berjanji setia kepada militan ISIS di Irak dan Suriah.
Kelompok di Patikul diyakini dipimpin oleh pemimpin Abu Sayyaf Hatib Hajan Sawadjaan, yang diidentifikasi oleh pihak keamanan sebagai dalang pengeboman gereja di Sulu pada Januari.
Pengeboman itu, yang menewaskan lebih 20 orang dan mencederai lebih 100 lainnya, termasuk warga sipil dan tentara, merupakan serangan bunuh diri oleh pasangan asal Indonesia dibantu oleh kelompok Abu Sayyaf, kata penguasa Filipina.
Besana mengatakan 13 prajurit dan sembilan petempur kelompok itu cedera dalam bentrokan paling belakangan di Patikul, tempat tentara Filipina mengejar mereka yang berada di balik serangan tersebut.
Menurut dia, luka-luka yang diderita tentara sebagian besar ringan akibat terkena pecahan peluru, dan mereka berada dalam kondisi stabil. Tetapi keberadaan dan kondisi para militan yang luka-luka belum diketahui.
Reuters belum dapat segera memverifikasi laporan militer itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kemlu benarkan dua WNI asal Wakatobi diculik Abu SayyafBaca juga: Lima anggota Abu Sayyaf di balik pengeboman gereja serahkan diri
Baca juga: Filipina selenggarakan referendum untuk otonomi di wilayah selatan
Tentara dari Batalion Scout Ranger ke-5 bentrok dengan sekitar 80 anggota kelompok Abu Sayyaf di kota Patikul, di Provinsi Sulu, kata Kolonel Gerry Besana, juru bicara Komando Militer untuk Mindanao Barat.
"Bentrokan sengit selama 30 menit menewaskan empat orang dan sembilan luka di pihak musuh," kata dia.
Kelompok Abu Sayyaf yang terkenal karena pemerasan, penculikan, pemenggalan kepala dan pengeboman, dan berjanji setia kepada militan ISIS di Irak dan Suriah.
Kelompok di Patikul diyakini dipimpin oleh pemimpin Abu Sayyaf Hatib Hajan Sawadjaan, yang diidentifikasi oleh pihak keamanan sebagai dalang pengeboman gereja di Sulu pada Januari.
Pengeboman itu, yang menewaskan lebih 20 orang dan mencederai lebih 100 lainnya, termasuk warga sipil dan tentara, merupakan serangan bunuh diri oleh pasangan asal Indonesia dibantu oleh kelompok Abu Sayyaf, kata penguasa Filipina.
Besana mengatakan 13 prajurit dan sembilan petempur kelompok itu cedera dalam bentrokan paling belakangan di Patikul, tempat tentara Filipina mengejar mereka yang berada di balik serangan tersebut.
Menurut dia, luka-luka yang diderita tentara sebagian besar ringan akibat terkena pecahan peluru, dan mereka berada dalam kondisi stabil. Tetapi keberadaan dan kondisi para militan yang luka-luka belum diketahui.
Reuters belum dapat segera memverifikasi laporan militer itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kemlu benarkan dua WNI asal Wakatobi diculik Abu SayyafBaca juga: Lima anggota Abu Sayyaf di balik pengeboman gereja serahkan diri
Baca juga: Filipina selenggarakan referendum untuk otonomi di wilayah selatan
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: