Chicago (ANTARA) -

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena logam mulia terus berada di bawah tekanan dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat serta kenaikan indeks-indeks saham utama di Wall Street.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun tipis satu dolar AS atau 0,08 persen, menjadi menetap di 1.294,30 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,22 persen menjadi 97,32 pada pukul 17.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 155,76 poin atau 0,59 persen pada pukul 18.40 GMT. Indeks S&P 500 juga mengikuti kenaikan Dow, sementara Nasdaq melemah. Ketika ekuitas membukukan keuntungan, investor dapat berhenti membeli aset-aset safe haven, seperti emas.

Sebagian besar investor memang beralih ke aset-aset berisiko, karena kemajuan yang diantisipasi dalam perundingan perang dagang antara Amerika Serikat dan China mendorong selera terhadap saham dan menjauh dari logam mulia.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 0,18 persen atau 0,12 persen, menjadi menetap di 15,084 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli melonjak 30,30 dolar AS atau 3,47 persen, menjadi ditutup pada 904,50 dolar per ounce. Demikian laporan yang dikutip Xinhua.


Baca juga: Bursa Jerman menguat, namun saham Lufthansa dan Daimler rontok

Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX-35 ditutup naik 46,30 poin