Dinkes: capaian imunisasi MR Jayawijaya-Papua sudah 47,5 persen
4 April 2019 23:04 WIB
Wabup Jayawijaya, Provinsi Papua, Marthin Yogobi saat didampingi petugas kesehatan, meneteskan polio kepada anak-anak kecil. (FOTO ANTARA/HO-ANTARA News Papua/Marius Frisson Yewun).
Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan menyatakan capaian imunisasi Measles dan Rubela (MR) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua hingga 4 April 2019 sudah berada pada angka 47,5 persen dari keseluruhan 40 distrik yang ada.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jayawijaya, dr Willy Mambieuw di Distrik Walelagama, Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan setelah diberikan sosialisasi yang gencar kepada masyarakat, mereka mulai mengizinkan anak-anak untuk mendapatkan imunisasi.
"Memang belum setengahnya, tetapi kami lihat trennya ada peningkatan pada dua hingga tiga bulan terakhir," katanya.
Willy Mambieuw mengatakan hingga kini belum dilakukan tahap kedua imunisasi karena belum seluruh anak mendapatkan imunisasi pada tahap pertama.
Menurut dia, tahap kedua baru akan dilakukan setelah semua anak di Jayawijaya sudah disuntik vaksin MR.
"Persoalan yang menghambat itu terkait kejadian sebelumnya dan juga yang dipikirkan masyarakat pada tahap kedua adalah mungkin penyuntikan, padahal tidak, kita hanya fokus untuk tetes polio saja," katanya.
Terkait angka imunisasi yang belum di atas 50 persen itu, Kadinkes mengatakan pihak Kementerian Kesehatan sudah memberikan beberapa rekomendasi kepada seluruh puskesmas di Jayawijaya, dan rekomendasi itu segera diteruskan.
"Misalnya rekomendasi tentang menjadikan polio dalam program rutin pelayanan," katanya.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi saat kunjungan kerja ke tiga distrik dalam rangka pembagian rastra, juga melakukan sosialisasi MR kepada warga,dengan langsung meneteskan polio kepada sejumlah anak.
Wabup yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah, mengajak warga untuk melindungi anak-anak asli Jayawijaya dari serangan penyakit.
"Kadang saya pakai bahasa daerah supaya masyarakat lebih paham. Saya sampaikan kepada mereka bahwa polio ini diibaratkan membuat pagar seperti tradisi masyarkat di sini, agar kebun mereka terhindar dari serangan hama, seperti ternak babi," katanya.
Baca juga: Dinkes Papua sosialisasikan program imunisasi campak-rubella
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jayawijaya, dr Willy Mambieuw di Distrik Walelagama, Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan setelah diberikan sosialisasi yang gencar kepada masyarakat, mereka mulai mengizinkan anak-anak untuk mendapatkan imunisasi.
"Memang belum setengahnya, tetapi kami lihat trennya ada peningkatan pada dua hingga tiga bulan terakhir," katanya.
Willy Mambieuw mengatakan hingga kini belum dilakukan tahap kedua imunisasi karena belum seluruh anak mendapatkan imunisasi pada tahap pertama.
Menurut dia, tahap kedua baru akan dilakukan setelah semua anak di Jayawijaya sudah disuntik vaksin MR.
"Persoalan yang menghambat itu terkait kejadian sebelumnya dan juga yang dipikirkan masyarakat pada tahap kedua adalah mungkin penyuntikan, padahal tidak, kita hanya fokus untuk tetes polio saja," katanya.
Terkait angka imunisasi yang belum di atas 50 persen itu, Kadinkes mengatakan pihak Kementerian Kesehatan sudah memberikan beberapa rekomendasi kepada seluruh puskesmas di Jayawijaya, dan rekomendasi itu segera diteruskan.
"Misalnya rekomendasi tentang menjadikan polio dalam program rutin pelayanan," katanya.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi saat kunjungan kerja ke tiga distrik dalam rangka pembagian rastra, juga melakukan sosialisasi MR kepada warga,dengan langsung meneteskan polio kepada sejumlah anak.
Wabup yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah, mengajak warga untuk melindungi anak-anak asli Jayawijaya dari serangan penyakit.
"Kadang saya pakai bahasa daerah supaya masyarakat lebih paham. Saya sampaikan kepada mereka bahwa polio ini diibaratkan membuat pagar seperti tradisi masyarkat di sini, agar kebun mereka terhindar dari serangan hama, seperti ternak babi," katanya.
Baca juga: Dinkes Papua sosialisasikan program imunisasi campak-rubella
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: