Brebes (ANTARA) - Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo menyesalkan adanya penolakan kedatangan cawapres ke suatu daerah karena beda pilihan politik.
"Ada cawapres yang datang ke sebuah provinsi ditolak, janganlah. Ini kan pesta demokrasi. Perbedaan itu biasa dalam pesta demokrasi," kata Jokowi di Masjid Agung Brebes, Kamis petang.
Menurut calon presiden petahana itu, dalam pesta demokrasi, beda pilihan merupakan hal yang biasa dan wajar saja.
"Jadi jangan sampai karena beda pilihan di Pilpres, terus antartetangga enggak saling ngomong, antarkampung enggak saling bicara, kemudian ada calon presiden yang datang kemudian ditolak, janganlah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut dia, untuk dapat menerima perbedaan pilihan politik diperlukan kematangan atau kedewasaan dari semua pihak.
"Inilah pentingnya sebuah kematangan berdemokrasi, sebuah kedewasaan, kita semua para politikus, masyarakat agar melihat itu, inilah pentingnya kematangan kita dalam berdemokrasi," katanya.
Sebelumnya di media sosial ramai beredar foto dan video-video pendek Cawapres Nomor Urut 01 Maruf Amin ditolak sejumlah warga Pamekasan saat akan menggelar acara ziarah ke Makam Kyai Zuhro di Pamekasan Madura, Selasa (3/4/).
Sejumlah warga, sebagian bersarung dan berkopiah, dengan lantang meneriakkan "Prabowo.. Prabowo.." saat mobil yang membawa rombongan Maruf Amin melintas dengan kawalan polisi di sebuah ruas jalan.
Jokowi sesalkan penolakan kedatangan cawapres karena beda pilihan
4 April 2019 22:19 WIB
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan di Brebes, Jateng, Kamis (4/4/2019). ANTARA (Agus Salim)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: