Serikat pekerja, perusahaan kecil Argentina protes penghematan Macri
4 April 2019 22:16 WIB
Pegiat, perusahaan kecil dan anggota serikat pekerja Argentina turun ke jalan di Buenos Aires Tengah pada Kamis untuk memprotes langkah penghematan Presiden Mauricio Macri, yang mereka tuding menyebabkan kesulitan pekerja dan menyerap pertumbuhan ekonomi.
Buenos Aires, Argentina (ANTARA) - Pegiat, perusahaan kecil dan anggota serikat pekerja Argentina turun ke jalan di Buenos Aires Tengah pada Kamis untuk memprotes langkah penghematan Presiden Mauricio Macri, yang mereka tuding menyebabkan kesulitan pekerja dan menyerap pertumbuhan ekonomi.
Ribuan orang yang berpawai, yang dikawal oleh polisi, berjalan di sepanjang jalan di dekat pusat kota Buenos Aires, kata Kantor Berita Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Mereka membawa spanduk warna-warni yang berisi slogan untuk meminta "pekerjaan yang layak", "gaji yang lebih baik" dan "produksi nasional yang meningkat".
Para pemimpin Argentina telah memperketat kebijakan ekonomi untuk memenuhi kewajiban berdasarkan kesepakatan pinjaman 56,3 miliar dolar AS yang dicapai negara yang dilanda resesi tersebut dengan Dana Moneter Internasional (UMF) tahun lalu. Inflasi tajam juga telah memukul daya beli masyarakat dengan sangat keras.
Pada Kamis, beberapa jalan di pusat kota Bueons Aires dipagari dan ada banyak personel polisi di beberapa sudut jalan. Demonstrasi telah meningkat dalam beberapa bulan belakangan ini.
Pawai rutin telah meningkatkan tekanan atas partai yang memerintah, yang nilai dukungannya telah tergelincir tahun ini, sehingga membuat prihatin Macri sebelum pemilihan umum nasional pada Oktober.
Meskipun ada tanda peningkatan dan musim panen gandum, ekonomi Argentina telah merosot akibat suku bunga yang meroket, nilai peso yang lemah dan inflasi yang mencapai lebih dari 50 persen.
Para pengeritik Macri menyalahkan program penghematannya, yang didukung IMF, yang dirancang untuk mengurangi utang pemerintah. Pemerintah Macri dan IMF menyatakan tindakan tersebut perlu dilakukan untuk menyeimbangkan kembali ekonomi Argenti.
Warga biasa Argentina merasakan jepitan itu; rekening fasilitas umum yang lebih tinggi dan tuntutan dalam negeri yang lemah memukul perusahaan lokal. Sebanyak sepertiga warga negeri tersebut sekarang hidup di bawah garis kemiskinan, sementara jumlah tunawisma bertambah.
Bersamaan dengan demonstrasi di jalan, berbagai faksi oposisi Peronist di Kongres berencana membahas serangkaian rancangan undang-undang untuk menaikkan uang pensiun dan mengendalikan kenaikan harga.
Sumber: Reuters
Ribuan orang yang berpawai, yang dikawal oleh polisi, berjalan di sepanjang jalan di dekat pusat kota Buenos Aires, kata Kantor Berita Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Mereka membawa spanduk warna-warni yang berisi slogan untuk meminta "pekerjaan yang layak", "gaji yang lebih baik" dan "produksi nasional yang meningkat".
Para pemimpin Argentina telah memperketat kebijakan ekonomi untuk memenuhi kewajiban berdasarkan kesepakatan pinjaman 56,3 miliar dolar AS yang dicapai negara yang dilanda resesi tersebut dengan Dana Moneter Internasional (UMF) tahun lalu. Inflasi tajam juga telah memukul daya beli masyarakat dengan sangat keras.
Pada Kamis, beberapa jalan di pusat kota Bueons Aires dipagari dan ada banyak personel polisi di beberapa sudut jalan. Demonstrasi telah meningkat dalam beberapa bulan belakangan ini.
Pawai rutin telah meningkatkan tekanan atas partai yang memerintah, yang nilai dukungannya telah tergelincir tahun ini, sehingga membuat prihatin Macri sebelum pemilihan umum nasional pada Oktober.
Meskipun ada tanda peningkatan dan musim panen gandum, ekonomi Argentina telah merosot akibat suku bunga yang meroket, nilai peso yang lemah dan inflasi yang mencapai lebih dari 50 persen.
Para pengeritik Macri menyalahkan program penghematannya, yang didukung IMF, yang dirancang untuk mengurangi utang pemerintah. Pemerintah Macri dan IMF menyatakan tindakan tersebut perlu dilakukan untuk menyeimbangkan kembali ekonomi Argenti.
Warga biasa Argentina merasakan jepitan itu; rekening fasilitas umum yang lebih tinggi dan tuntutan dalam negeri yang lemah memukul perusahaan lokal. Sebanyak sepertiga warga negeri tersebut sekarang hidup di bawah garis kemiskinan, sementara jumlah tunawisma bertambah.
Bersamaan dengan demonstrasi di jalan, berbagai faksi oposisi Peronist di Kongres berencana membahas serangkaian rancangan undang-undang untuk menaikkan uang pensiun dan mengendalikan kenaikan harga.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019
Tags: