Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jual beli dalam jaringan Bukalapak menghadirkan tayangan edukasi anak-anak "Nussa" melalui kanal "Buka Nonton" yang bisa dinikmati gratis mulai 5 April 2019.

"Cara paling baik melawan konten negatif adalah dengan memperbanyak konten positif seperti tayangan Nussa ini," kata Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid di Menara Rajawali, Jakarta Selatan, Kamis.

Fajrin menambahkan, serial mendidik itu rencananya tayang selama lima episode setiap Jumat dan satu episode istimewa yang tayang menyambut Ramadhan.

Menjelang penayangan perdana, puluhan ribu pengguna bahkan bersedia berlangganan untuk menikmati serial dengan tokoh utama Nussa dan Rara.

"Kami akan melihat perkembangan pelanggan. Jika banyak diminati, tidak menutup kemungkinan investasi lebih banyak," katanya.

Dengan demikian, bisnis jual beli saat ini tidak menjadi fokus utama Bukalapak, namun merambah pemenuhan gaya hidup masyarakat dengan kehadiran tayangan edukasi-hiburan secara gratis tersebut.

Sementara itu CEO the Little Giantz Aditya Triantoro mengatakan kerja sama dengan salah satu unicorn Indonesia itu akan semakin menambah semangat dan kreativitas baru.

"Ini memberikan angin segar karena tujuan kami menebar kebaikan melalui tayangan Nussa," katanya.

Hadirnya tayangan itu di kanal jual beli dalam jaringan tersebut, kata dia, juga mencermati peminat Nussa yang ternyata berusia 18-35 tahun ke atas berdasarkan data analitik.

Padahal, sebelumnya the Little Giantz selaku pencipta animasi tiga dimesi itu menargetkan penonton berasal dari kalangan usia tiga hingga delapan tahun.

Nussa merupakan animasi islami karya anak bangsa yang pertama kali diluncurkan pada 20 November 2018 di situs YouTube dengan konten menyampaikan pesan kebaikan kepada masyarakat.

Munculnya animasi edukatif itu berawal dari kekhawatiran mengenai konten digital yang tidak semua ramah anak. Sehingga, kemunculan Nussa diharapkan mendorong kemajuan dunia animasi Tanah Air yang berpihak kepada anak-anak.


Baca juga: Bukalapak perluas layanan bayar pajak kendaraan online

Baca juga: Diretas, Bukalapak pastikan tidak ada data bocor

Baca juga: Pengamat sebut Jokowi punya visi untuk milenial dengan memaafkan Zaky