Banyak gangguan KRL, Menhub-KAI rapat di Stasiun Bogor
4 April 2019 15:31 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tengah mendengarkan penjelasan terkait KRL di Stasiun Gondangdia saat akan bertolak ke Stasiun Bogor. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Bogor (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat dengan PT Kereta Api Indonesia beserta anak perusahannya PT Kereta Commuter Indonesia menggelar rapat di Stasiun Bogor untuk menemukan penyelesaian gangguan pengoperasian kereta rel listrik belakangan ini.
“Saya datang sekarang untuk menerima laporan dari PT KAI apa yang terjadi dan apa yang sudah diupayakan. Jadi, nanti baru kami akan mencari satu jalan keluar bagaimana ini tidak terjadi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di KRL saat perjalanan menuju Stasiun Bogor, Kamis.
Dia mengatakan dalam rapat nanti akan dibahas terkait penyebab gangguan apakah karena kesalahan manusia (human error) atau terkendala teknis.
“Kalau sifatnya skala mikro berkaitan dengan kinerja dan detail teknik kami minta KAI lakukan upaya penyelesaian. Kalau itu sifatnya stratgis tentu nanti dirjen KAI yang akan saya tugaskan untuk melakukan penyelesaiaan,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur KCI Wiwik Widayanti mengatakan gangguan yang terjadi dalam perjalanan KRL adala karena faktor alam.
“Kemarin itu karena faktor alam, KRL terkena imbas sarana prasarananya yang terkena petir, Kami sudah melakukan evaluasi bagaimana caranya penanganan,” katanya.
Wiwik mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk menggunakan moda transportasi lain.
“KCI biasanya mengumumkan untuk mencari moda alternatif lain jika terjadi supaya tidak lama menunggu,” katanya.
Menhub beserta jajaran juga sempat mendengarkan keluh kesah penumpang KRL, yakni salah satunya kurangnya kapasitas, terutama di gerbong khusus wanita di mana sangat berdesakan.
Selain itu, Budi juga memastikan agar fasilitas masih memadai, seperti pendingin ruangan serta kenyamanan para penumpang.
“Saya datang sekarang untuk menerima laporan dari PT KAI apa yang terjadi dan apa yang sudah diupayakan. Jadi, nanti baru kami akan mencari satu jalan keluar bagaimana ini tidak terjadi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di KRL saat perjalanan menuju Stasiun Bogor, Kamis.
Dia mengatakan dalam rapat nanti akan dibahas terkait penyebab gangguan apakah karena kesalahan manusia (human error) atau terkendala teknis.
“Kalau sifatnya skala mikro berkaitan dengan kinerja dan detail teknik kami minta KAI lakukan upaya penyelesaian. Kalau itu sifatnya stratgis tentu nanti dirjen KAI yang akan saya tugaskan untuk melakukan penyelesaiaan,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur KCI Wiwik Widayanti mengatakan gangguan yang terjadi dalam perjalanan KRL adala karena faktor alam.
“Kemarin itu karena faktor alam, KRL terkena imbas sarana prasarananya yang terkena petir, Kami sudah melakukan evaluasi bagaimana caranya penanganan,” katanya.
Wiwik mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk menggunakan moda transportasi lain.
“KCI biasanya mengumumkan untuk mencari moda alternatif lain jika terjadi supaya tidak lama menunggu,” katanya.
Menhub beserta jajaran juga sempat mendengarkan keluh kesah penumpang KRL, yakni salah satunya kurangnya kapasitas, terutama di gerbong khusus wanita di mana sangat berdesakan.
Selain itu, Budi juga memastikan agar fasilitas masih memadai, seperti pendingin ruangan serta kenyamanan para penumpang.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: