Jayapura (ANTARA) - Manajemen PT Freeport hingga kini masih terus melakukan pencarian terhadap dua karyawannya yang tertimbun longsor di tambang bawah tanah sekitar mile 74, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

“Kami masih dalam proses investigasi dan evakuasi atas kejadian longsor yang terjadi Rabu sore (3/4) sekitar pukul 16.00 WIT,” kata juru bicara PT.Freeport Reza Pratama dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jayapura, Kamis.

Sebelumnya dilaporkan bencana alam tanah longsor terjadi pada Rabu (3/4) terjadi di area Ore Bin 6 Conveyor 66 Feeder 6 MLA mile 74, Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Dua karyawan yang belum ditemukan yaitu Kawi Yanto Waroy dan Taufik Adnin Rasyad. Sedangkan dua lainnya ditemukan sesaat setelah tanah longsor terjadi yaitu Meksy Kemuan dan Yohanis Yoku yang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS Tembagapura.

Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto yang dihubungi terpisah mengakui, upaya pencaharian masih dilakukan namun belum ada yang ditemukan lagi.

“Upaya pencaharian masih terus dilakukan,” kata Hermanto.

Tim pencari dari PT.Freeport terpaksa memotong conveyer untuk memudahkan pencaharian, kata Hermanto seraya mengakui, insiden longsor memang terjadi di kawasan tambang bawah tanah.

Bencana alam longsor di areal tambang bawah tanah PT Freeport juga pernah terjadi tahun 2013 lalu akibat atap tambang di area Big Gossan runtuh hingga menewaskan 28 karyawan.


Baca juga: Longsor di MP 74 Tembagapura, karyawan PT Freeport diungsikan
Baca juga: Pakar: tambang bawah tanah Freeport berisiko tinggi