Bupati OKU Timur ajak masyarakat gunakanan Bandara Gatot Subroto
4 April 2019 09:27 WIB
Ilustrasi -Wakil Bupati Waykanan Edward Antony menijau pengerjaan Perbaikan Bandara Gatot Subroto untuk persiapan penerbangan perdana pada 8 April 2019 (Foto : Antaralampung/Humas Pemkab Waykanan)
Waykanan, Lampung (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU ) Timur Timur, Cholid Mawardi mengajak masyarakat, termasuk seluruh pejabat dan pegawai yang ingin berpergian ke Jakarta dan Palembang untuk menggunakan jasa penerbangan di Bandara Gatot Subroto Waykanan.
“Kami para pejabat dan seluruh staf akan melakukan penerbangan dari bandara ini, karena ini bentuk syukur dan kebahagiaan pemerintah setempat,” kata Cholid di OKU Timur, Kamis.
Menurutnya, para pejabat dan staf yang melaksanakan dinas luar ke Jakarta atau Sumatera Selatan bisa menggunakan jasa penerbangan di Bandara Gatot Subroto, karena akan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, kegiatan dinas luar akan menyesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada di Bandara Gatot Subroto.
“Kita manfaatkan sebaik-baiknya keberadaan penerbangan di Waykanan, walaupun masih menggunakan pesawat ATR,” katanya
Ia menjelaskan, bila dihitung dari perjalanan menggunakan jalur darat ke Sumatera Selatan dan Lampung, sama-sama membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam, sedangkan ke Bandara Gatot Subroto hanya 30 menit.
Penerbangan ini sangat membantu dam mempermudah bagi pegawai dan masyarakat yang ingin berpergian ke luar kota, dan mempersingkat jarak tempuh.
Selain itu, Bupati Cholid Mawardi juga mengatakan, untuk menarik minat masyarakat dan pengusaha menggunakan jasa penerbangan di Bandara Gatot Subroro, pemerintah harus terus melakukan sosialisasi agar target jumlah penumpang tercapai.
“Secepatnya juga dibuat brosur-brosur, dan dibagikan kepada masyarakat agar mengetahui bahwa ada bandara baru yang melayani penerbangan ke Jakarta dan Pelembang,” katanya.
Menurutnya, pembuatan brosur atau sosialisasi ini harus diumumkan secara jelas dan terperinci, seperti jenis pesawat, harga tiket, jadwal penerbangan, dan lainnya.
Selain itu, informasi yang disampaikan harus benar-benar akurat agar para pelaku ekonomi akan mengambil kebijakan apakah menggunakan jalur darat atau udara untuk berpergian.
“Kita tidak boleh pesimis, ada contoh Bandara Silampari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Dulu seperti apa hanya ada satu maskapai, saat ini sudah ada dua maskapai,” katanya
Ia menjelaskan, bila sosialisasi dilakukan secara maksimal maka yang akan diperoleh juga maksimal agar setiap penerbangan terpenuhi target jumlah penumpang.
“Kami para pejabat dan seluruh staf akan melakukan penerbangan dari bandara ini, karena ini bentuk syukur dan kebahagiaan pemerintah setempat,” kata Cholid di OKU Timur, Kamis.
Menurutnya, para pejabat dan staf yang melaksanakan dinas luar ke Jakarta atau Sumatera Selatan bisa menggunakan jasa penerbangan di Bandara Gatot Subroto, karena akan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, kegiatan dinas luar akan menyesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada di Bandara Gatot Subroto.
“Kita manfaatkan sebaik-baiknya keberadaan penerbangan di Waykanan, walaupun masih menggunakan pesawat ATR,” katanya
Ia menjelaskan, bila dihitung dari perjalanan menggunakan jalur darat ke Sumatera Selatan dan Lampung, sama-sama membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam, sedangkan ke Bandara Gatot Subroto hanya 30 menit.
Penerbangan ini sangat membantu dam mempermudah bagi pegawai dan masyarakat yang ingin berpergian ke luar kota, dan mempersingkat jarak tempuh.
Selain itu, Bupati Cholid Mawardi juga mengatakan, untuk menarik minat masyarakat dan pengusaha menggunakan jasa penerbangan di Bandara Gatot Subroro, pemerintah harus terus melakukan sosialisasi agar target jumlah penumpang tercapai.
“Secepatnya juga dibuat brosur-brosur, dan dibagikan kepada masyarakat agar mengetahui bahwa ada bandara baru yang melayani penerbangan ke Jakarta dan Pelembang,” katanya.
Menurutnya, pembuatan brosur atau sosialisasi ini harus diumumkan secara jelas dan terperinci, seperti jenis pesawat, harga tiket, jadwal penerbangan, dan lainnya.
Selain itu, informasi yang disampaikan harus benar-benar akurat agar para pelaku ekonomi akan mengambil kebijakan apakah menggunakan jalur darat atau udara untuk berpergian.
“Kita tidak boleh pesimis, ada contoh Bandara Silampari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Dulu seperti apa hanya ada satu maskapai, saat ini sudah ada dua maskapai,” katanya
Ia menjelaskan, bila sosialisasi dilakukan secara maksimal maka yang akan diperoleh juga maksimal agar setiap penerbangan terpenuhi target jumlah penumpang.
Pewarta: Hisar Sitanggang/Emir Fajar Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: