Peringatan Isra Mi'raj di Sampit diisi ikrar kebangsaan jaga NKRI
3 April 2019 21:47 WIB
Ribuan umat Islam memadati Tugu Ikon Jelawat menghadiri tabligh akbar yang digelar Polres Kotim di ikon Jelawat dengan menghadirkan Habib Jindan sebagai penceramah, Rabu (3/4/2019) malam. (FOTO ANTARA/Norjani)
Sampit (ANTARA) - Ribuan umat Islam di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghadiri peringatan Isra Mi'raj yang sekaligus diisi pembacaan ikrar kebangsaan sebagai komitmen Muslim untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Melalui kegiatan ini, kami mengajak kita bersama-sama meningkatkan pengamalan agama dan kita bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di daerah ini," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Rabu malam.
Tabligh akbar yang diisi peringatan Isra Mi'raj dan pembacaan ikrar kebangsaan ini dilaksanakan oleh Polres Kotawaringin Timur. Kegiatan yang dilaksanakan di ikon Jelawat Sampit ini dipadati ribuan umat Islam dari berbagai wilayah di Kotawaringin Timur.
Pembacaan ikrar kebangsaan dipimpin ustaz Ahmad Rayyan Zuhdi Abrar yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sampit. Pengucapan ikrar kebangsaan diikuti ribuan umat Islam yang memadati objek wisata favorit di Sampit tersebut.
Beberapa poin ikrar kebangsaan tersebut adalah komitmen untuk selalu setia kepada NKRI, menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan menghormati perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan, menjaga ideologi Pancasila dari semua bentuk ancaman, serta menciptakan dan memelihara rasa aman dan nyaman seluruh masyarakat.
Kegiatan ini merupakan upaya kepolisian untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban. Harapannya agar meningkatnya suhu politik menjelang pemilu serentak 2019 saat ini tidak sampai mengganggu situasi daerah yang kondusif.
Masyarakat diminta tetap menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kondusivitas daerah selalu terjaga. Perbedaan pilihan dalam politik jangan sampai menimbulkan permusuhan di masyarakat karena bisa mengganggu keutuhan NKRI.
Kegiatan ini disambut antusias umat Islam. Saking banyaknya jamaah yang hadir, panitia harus menyiapkan layar monitor visual kegiatan secara langsung di jalan depan ikon Jelawat untuk jamaah yang tidak bisa masuk karena lokasi acara sudah penuh.
Sementara itu, Habib Jindan yang memberikan tausiyah dalam acara tersebut mengajak umat Islam menjalankan shalat lima waktu sesuai perintah utama yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj.
Habib Jindan juga berpesan kepada umat Islam di Kotawaringin Timur untuk menjaga persatuan dan menghargai umat agama lain. Persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga demi kedamaian hidup masyarakat.
"Jangan melakukan provokasi, adu domba, cacian, menyebar hoax atau kabar bohong, membuka aib orang lain dan tindakan negatif lainnya hanya demi kepentingan sesaat terkait kekuasaan," ujarnya.
Habib Jindan mengajak umat Islam menjadi teladan yang baik dalam semua bidang. Umat Islam harus mewujudkan Islam sebagai "rahmatan lil 'alamin" atau rahmat bagi semesta alam.
"Melalui kegiatan ini, kami mengajak kita bersama-sama meningkatkan pengamalan agama dan kita bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di daerah ini," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Rabu malam.
Tabligh akbar yang diisi peringatan Isra Mi'raj dan pembacaan ikrar kebangsaan ini dilaksanakan oleh Polres Kotawaringin Timur. Kegiatan yang dilaksanakan di ikon Jelawat Sampit ini dipadati ribuan umat Islam dari berbagai wilayah di Kotawaringin Timur.
Pembacaan ikrar kebangsaan dipimpin ustaz Ahmad Rayyan Zuhdi Abrar yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sampit. Pengucapan ikrar kebangsaan diikuti ribuan umat Islam yang memadati objek wisata favorit di Sampit tersebut.
Beberapa poin ikrar kebangsaan tersebut adalah komitmen untuk selalu setia kepada NKRI, menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan menghormati perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan, menjaga ideologi Pancasila dari semua bentuk ancaman, serta menciptakan dan memelihara rasa aman dan nyaman seluruh masyarakat.
Kegiatan ini merupakan upaya kepolisian untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban. Harapannya agar meningkatnya suhu politik menjelang pemilu serentak 2019 saat ini tidak sampai mengganggu situasi daerah yang kondusif.
Masyarakat diminta tetap menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kondusivitas daerah selalu terjaga. Perbedaan pilihan dalam politik jangan sampai menimbulkan permusuhan di masyarakat karena bisa mengganggu keutuhan NKRI.
Kegiatan ini disambut antusias umat Islam. Saking banyaknya jamaah yang hadir, panitia harus menyiapkan layar monitor visual kegiatan secara langsung di jalan depan ikon Jelawat untuk jamaah yang tidak bisa masuk karena lokasi acara sudah penuh.
Sementara itu, Habib Jindan yang memberikan tausiyah dalam acara tersebut mengajak umat Islam menjalankan shalat lima waktu sesuai perintah utama yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj.
Habib Jindan juga berpesan kepada umat Islam di Kotawaringin Timur untuk menjaga persatuan dan menghargai umat agama lain. Persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga demi kedamaian hidup masyarakat.
"Jangan melakukan provokasi, adu domba, cacian, menyebar hoax atau kabar bohong, membuka aib orang lain dan tindakan negatif lainnya hanya demi kepentingan sesaat terkait kekuasaan," ujarnya.
Habib Jindan mengajak umat Islam menjadi teladan yang baik dalam semua bidang. Umat Islam harus mewujudkan Islam sebagai "rahmatan lil 'alamin" atau rahmat bagi semesta alam.
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: