UN SMA luar biasa, pertamai kali dilaksanakan SLBN Kuala Kurun-Kalteng
3 April 2019 13:37 WIB
Pengawas SMA/SMK/LB Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah wilayah Gunung Mas, Serie saat memantau pelaksanaan UN SMALB di SLBN Kuala Kurun, Selasa, (2/4/2019). (FOTO ANTARA/Chandra)
Kuala Kurun (ANTARA) - Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, untuk pertama kalinya melaksanakan ujian nasional (UN) bagi peserta didik mereka di tingkat Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) pada tahun ajaran 2018/2019 ini.
"Sejak beroperasi pada 2012 lalu, baru kali ini SLBN Kuala Kurun menggelar UN di tingkat SMALB," kata pengawas SMA/SMK/LB Dinas Pendidikan Kalteng wilayah Gunung Mas, Serie, di Kuala Kurun, Selasa.
Pada tahun ini, ada tiga peserta didik SMALB di SLBN Kuala Kurun yang duduk di kelas XII. Dari tiga peserta didik itu, seluruhnya mengikuti ujian sekolah (US), sementara UN dengan sistem kertas dan pensil hanya dapat diikuti satu peserta saja.
Sesuai aturan dari pemerintah pusat, UN untuk peserta didik berkebutuhan khusus hanya diperuntukkan bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang menyandang tunadaksa dan tunanetra, sedangkan yang lainnya tidak.
Satu peserta didik tingkat SMALB di SLBN Kuala Kurun menyandang tunadaksa, jadi bisa mengikuti UN. Untuk dua lainnya, ada yang menyandang tunaganda yakni tunagrahita dan tunadaksa, serta satunya lagi menyandang tunarungu, sehingga tidak bisa mengikuti UN.
"Pelaksanaan UN SMALB dilakukan selama tiga hari dengan mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Pada hari pertama dan kedua, pelaksanaan UN berjalan baik dan lancar," katanya.
Sejak awal beroperasi hingga saat ini, kata Serie, SLBN Kuala Kurun telah meluluskan satu peserta didik di tingkat SMALB pada tahun ajaran 2015/2016. Namun, karena peserta didik yang bersangkutan menyandang tunagrahita, maka dia hanya mengikuti US dan tidak mengikuti UN.
Ia menjelaskan, semua pihak patut memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada guru di SLBN Kuala Kurun yang selama ini telah menjalankan tugas dengan penuh ketulusan, sabar dan semangat juang yang tinggi.
"Suksesnya pelaksanaan ujian di SLBN ini menjadi salah satu bukti, kemajuan dari dunia pendidikan yang ada di Kalteng khususnya di Gunung Mas. Semoga tren positif ini terus berlanjut ke depannya," katanya.
Baca juga: 12 anak berkebutuhan khusus ikut UN SMP
Baca juga: SMA Luar Biasa Kabupaten Polman tunda UN
Baca juga: Lifya, potret kegigihan guru pendidikan luar biasa
"Sejak beroperasi pada 2012 lalu, baru kali ini SLBN Kuala Kurun menggelar UN di tingkat SMALB," kata pengawas SMA/SMK/LB Dinas Pendidikan Kalteng wilayah Gunung Mas, Serie, di Kuala Kurun, Selasa.
Pada tahun ini, ada tiga peserta didik SMALB di SLBN Kuala Kurun yang duduk di kelas XII. Dari tiga peserta didik itu, seluruhnya mengikuti ujian sekolah (US), sementara UN dengan sistem kertas dan pensil hanya dapat diikuti satu peserta saja.
Sesuai aturan dari pemerintah pusat, UN untuk peserta didik berkebutuhan khusus hanya diperuntukkan bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang menyandang tunadaksa dan tunanetra, sedangkan yang lainnya tidak.
Satu peserta didik tingkat SMALB di SLBN Kuala Kurun menyandang tunadaksa, jadi bisa mengikuti UN. Untuk dua lainnya, ada yang menyandang tunaganda yakni tunagrahita dan tunadaksa, serta satunya lagi menyandang tunarungu, sehingga tidak bisa mengikuti UN.
"Pelaksanaan UN SMALB dilakukan selama tiga hari dengan mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Pada hari pertama dan kedua, pelaksanaan UN berjalan baik dan lancar," katanya.
Sejak awal beroperasi hingga saat ini, kata Serie, SLBN Kuala Kurun telah meluluskan satu peserta didik di tingkat SMALB pada tahun ajaran 2015/2016. Namun, karena peserta didik yang bersangkutan menyandang tunagrahita, maka dia hanya mengikuti US dan tidak mengikuti UN.
Ia menjelaskan, semua pihak patut memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada guru di SLBN Kuala Kurun yang selama ini telah menjalankan tugas dengan penuh ketulusan, sabar dan semangat juang yang tinggi.
"Suksesnya pelaksanaan ujian di SLBN ini menjadi salah satu bukti, kemajuan dari dunia pendidikan yang ada di Kalteng khususnya di Gunung Mas. Semoga tren positif ini terus berlanjut ke depannya," katanya.
Baca juga: 12 anak berkebutuhan khusus ikut UN SMP
Baca juga: SMA Luar Biasa Kabupaten Polman tunda UN
Baca juga: Lifya, potret kegigihan guru pendidikan luar biasa
Pewarta: Kasriadi/Chandra
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: