Padang Aro, (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solok Selatan, Sumatera Barat, akan mendistribusikan logistik Pemilu 2019 mulai H-5 dengan memprioritaskan daerah sulit.

"Kami akan mendistribusikan logistik Pemilu mulai H-5 dan diprioritaskan daerah sulit terlebih dahulu seperti Lubuak Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari," kata Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita di Padang Aro, Rabu.

Dia menjelaskan, penyaluran dilakukan H-5 karena tidak ingin logistik terlalu lama disimpan di tingkat PPS.

"Kotak dan bilik suara tahun ini terbuat dari kardus dan untuk menjaganya tidak mudah, dan kalau terlalu lama disimpan PPS dikhawatirkan bisa rusak sehingga penyaluran dilakukan beberapa hari menjelang pencoblosan," ujarnya.

Penyimpanan kotak suara katanya, tidak bisa sembarangan karena di bawahnya harus diberi alas, tempatnya tidak boleh lembab.

"Kalau terlalu lama di PPS dikhawatirkan dimakan rayap atau rusak karena air," katanya.

Untuk daerah Lubuak Ulang Aling penyaluran logistik Pemilu harus menggunakan jalur air dengan menyusuri Sungai Batang Hari memakai alat transportasi perahu mesin tempel (timpek).

Karena sulitnya medan, kata dia, maka daerah ini menjadi prioritas utama dalam penyaluran logistik pemilu.

Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lubuak Ulang Aling sebanyak 17 TPS dan semuanya harus menggunakan jalur air.

Selain itu penyaluran di daerah Tandai, Kecamatan Sangir yang juga termasuk daerah sulit dan di titik itu ada lima TPS.

Dia menyebutkan, saat ini logistik Pemilu 2019 masih ada kekurangan dan menunggu tambahan dari KPU pusat.

Saat ini pihaknya masih kekurangan 225 kotak suara, surat suara, hologram dan berdasarkan informasi KPU RI paling lambat Jumat (5/4) semua sudah sampai.

Dia menambahkan untuk lokasi TPS pihaknya banyak menggunakan sekolah.

"Untuk meminjam sekolah kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah," ujarnya.