Tiga daerah di Aceh kerja sama kembangkan pariwisata
3 April 2019 07:04 WIB
Pengunjung menyaksikan panorama sunset di pantai wisata kampung Jawa, Banda Aceh, Rabu (6/3/2019). Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh tahun 2019 menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 150.000 orang dan wisatawan domestik sebanyak 3 juta orang. (Antara Aceh/Ampelsa)
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang, Kota Banda Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, menyatakan komitmen bersama untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata di tiga daerah itu.
"Kami sepakat bekerja sama untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata. Program kerja sama yang disebut dengan Basajan atau Banda Aceh, Sabang dan Jantho ini kita jalin kembali setelah berhenti sebelumnya," kata Wali Kota Sabang Nazaruddin di Sabang, Rabu.
Kesepakatan tersebut juga tertuang dalam penandatanganan kerja sama atau MoU yang ditandatangani Wali Kota Sabang Nazaruddin, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.
Ia menyebutkan kerja sama itu merupakan awal kebangkitan bidang pariwisata antara Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar, dan ini akan menjadi satu kesatuan yang sangat besar.
"Artinya, dengan menyatunya tiga daerah ini, maka kekuatan akan semakin sangat besar untuk memajukan daerahnya masing-masing.
Terutama sekali, satu sama lainnya akan saling dukung, melihat, dan koordinasi, terutama dalam membangkitkan sektor pariwisata yang akan menjadi unggulan kedepan," kata wali kota.
"Melalui kerja sama ini kita harapkan kedepan ada sebuah kekuatan besar yang akhirnya berdampak meningkatnya kemajuan daerah serta tumbuhnya kesejahteraan masyarakat," kata Nazaruddin.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menilai ketiga daerah ini ( Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar}, masing-masing mempunyai keunggulan dan potensi yang luar biasa.
Sebagai contohnya dari potensi itu adalah, seperti Kota Banda Aceh mempunyai berbagai cagar budaya mulai dari Masjid Raya Baiturrahman, situs tsunami kapal PLTD Apung dan museum, sedangkan Kota Sabang terkenal dengan berbagai objek andalan wisata baharinya yang saat ini sudah dikenal wisatawan, begitu juga Aceh Besar dengan wisata kulinernya dan wisata pantainya yang luar biasa.
"Makanya ini yang harus kami bersinergi, harus sama-sama kita mempromosinya, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Yang kita harapkan ke depan, wisatawan yang datang ke Aceh akan berbondong-bondong, karena kita sepakat bersama untuk terus giat mempromosikan daerah kita," katanya.
Kemudian, kata Aminullah, dalam hal lain pun potensi-potensi daerah bisa dimajukan bersama, baik itu kerja sama bidang transportasi maupun infrastruktur seperti pelabuhan. Karenanya fokus utama dari Basajan ini adalah dibidang pariwisata. Bagaimana nantinya cara menggenjot dan membangkitkan pariwisata ini dengan menjual kelebihan-kelebihan yang dimiliki setiap daerah.
Baca juga: "BaSaJan" bersinergi lakukan pengembangan industri pariwisata Aceh
Baca juga: Aceh targetkan 4 juta wisatawan
Baca juga: ASITA khawatir mahalnya tiket pesawat bisa matikan pariwisata di Aceh
"Kami sepakat bekerja sama untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata. Program kerja sama yang disebut dengan Basajan atau Banda Aceh, Sabang dan Jantho ini kita jalin kembali setelah berhenti sebelumnya," kata Wali Kota Sabang Nazaruddin di Sabang, Rabu.
Kesepakatan tersebut juga tertuang dalam penandatanganan kerja sama atau MoU yang ditandatangani Wali Kota Sabang Nazaruddin, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.
Ia menyebutkan kerja sama itu merupakan awal kebangkitan bidang pariwisata antara Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar, dan ini akan menjadi satu kesatuan yang sangat besar.
"Artinya, dengan menyatunya tiga daerah ini, maka kekuatan akan semakin sangat besar untuk memajukan daerahnya masing-masing.
Terutama sekali, satu sama lainnya akan saling dukung, melihat, dan koordinasi, terutama dalam membangkitkan sektor pariwisata yang akan menjadi unggulan kedepan," kata wali kota.
"Melalui kerja sama ini kita harapkan kedepan ada sebuah kekuatan besar yang akhirnya berdampak meningkatnya kemajuan daerah serta tumbuhnya kesejahteraan masyarakat," kata Nazaruddin.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menilai ketiga daerah ini ( Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar}, masing-masing mempunyai keunggulan dan potensi yang luar biasa.
Sebagai contohnya dari potensi itu adalah, seperti Kota Banda Aceh mempunyai berbagai cagar budaya mulai dari Masjid Raya Baiturrahman, situs tsunami kapal PLTD Apung dan museum, sedangkan Kota Sabang terkenal dengan berbagai objek andalan wisata baharinya yang saat ini sudah dikenal wisatawan, begitu juga Aceh Besar dengan wisata kulinernya dan wisata pantainya yang luar biasa.
"Makanya ini yang harus kami bersinergi, harus sama-sama kita mempromosinya, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Yang kita harapkan ke depan, wisatawan yang datang ke Aceh akan berbondong-bondong, karena kita sepakat bersama untuk terus giat mempromosikan daerah kita," katanya.
Kemudian, kata Aminullah, dalam hal lain pun potensi-potensi daerah bisa dimajukan bersama, baik itu kerja sama bidang transportasi maupun infrastruktur seperti pelabuhan. Karenanya fokus utama dari Basajan ini adalah dibidang pariwisata. Bagaimana nantinya cara menggenjot dan membangkitkan pariwisata ini dengan menjual kelebihan-kelebihan yang dimiliki setiap daerah.
Baca juga: "BaSaJan" bersinergi lakukan pengembangan industri pariwisata Aceh
Baca juga: Aceh targetkan 4 juta wisatawan
Baca juga: ASITA khawatir mahalnya tiket pesawat bisa matikan pariwisata di Aceh
Pewarta: Azhari
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: