Padang (ANTARA) - Bahasa Indonesia diajarkan pada 355 lembaga pendidikan di seluruh dunia sehingga berpotensi untuk menjadi salah satu bahasa internasional.

"Data kita, terdapat 355 lembaga yang mengajarkan Bahasa Indonesia, bahkan menjadikannya program studi. Jumlah itu berpotensi bertambah," kata Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud, Hurip Danu Ismadi, di sosialisasi Pengutamaan Bahasa Negara pada Ruang Publik di Padang, Selasa.

China dan Korea menjadi negara yang memiliki perhatian tinggi pada bahasa Indonesia selain Jepang dan Australia. Perguruan Tinggi ternama di Eropa, AS da n Timur Tengah juga menunjukkan perhatian lebih pada bahasa ini.

Banyak lembaga pendidikan pada negara-negara itu mengajukan keinginan untuk membuka program studi bahasa Indonesia. "Perhatian dunia terhadap Bahasa Indonesia itu patut dibanggakan karena bahasa persatuan itu ke depan bisa mensejajarkan diri dengan bahasa internasional lain seperti Bahasa Inggris maupun Bahasa Mandarin," ujarnya.

Namun, kondisi kebahasaan saat ini menurutnya terancam oleh beberapa hal seperti makin maraknya penggunaan bahasa asing yang tidak tepat penggunaannya dan berkurangnya kecermatan dalam penggunaan kaidah bahasa.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan seni yang pesat serta perkembangan dunia siber juga menjadi tantangan tersendiri bagi pengutamaan bahasa negara di ruang publik.

Akibatnya banyak terjadi distorsi bahasa, interferensi atau masuknya serapan bahasa lain yang melanggar kaidah gramatika ke bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia yang salah juga berpotensi menjadikan multitafsir sehingga makin sulit dipelajari oleh penutur asing. "Hal-hal seperti ini harus menjadi perhatian, setidaknya untuk tiga lembaga pengguna bahasa yaitu satuan pendidikan, satuan kerja pemerintah dan swasta berbadan hukum," katanya.

Ia mengimbau agar penggunaan bahasa negara itu bisa dimaksimalkan terutama di ruang publik. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasaman dalam kesempatan yang sama menuturkan sebagai bahasa persatuan, Bahasa Indonesia harus terus diamalkan secara baik dan benar. "Jangan sampai kita asing dengan bahasa kita sendiri," katanya.*

Baca juga: Animo Warga Rusia belajar Bahasa Indonesia tinggi

Baca juga: Bahasa Indonesia diajarkan di Vietnam National University