Dhaka, Bangladesh (ANTARA) - Setelah berulan-bulan protes pihak oposisi, Begum Khaleda Zia --perdana menteri tiga-kali dan pemimpin oposisi yang dipenjarakan-- telah dipindahkan ke rumah sakit pada Senin.
Khaleda Zia dibawa ke Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University atas saran administrasi penjara, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Menurut ABM Mahbubul Alam, Direktur Rumah Sakit Universitas tersebut, Khaleda Zia menderita diabetes.
Ia juga menderita nyeri di persendian lutut dan mengalami kesulitan untuk tidur, kata Alam. Ia menambahkan kondisi kesehatannya yang lemah memerlukan bantuan orang lagi saat berjalan.
Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), yang beroposisi, telah berulangkali menuntut pemerintah agar memberikan perawatan medis yang layak buat Khaleda Zia di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.
Sekretaris Jenderal BNP Mirza Fakhrul Islam Alamgir mengatakan kepada wartawan di Dhaka bahwa mereka tak memiliki kepercayaan pada pemerintah untuk memberikan perawatan yang layak buat Khaleda Zia.
Meskipun ada rujukan mengenai kondisi Khaleda Zia, pemerintah berkeras tak mau membawa mantan perdana menteri Bangladesh itu ke rumah sakit swasta, dan menyekap dia di penjara tanpa perawatan selama berbulan-bulan, tindakan yang dikatakan partainya tidak manusiawi, kata Alamgir.
Begum Khaleda Zia (73), janda pemimpin terbunuh Bangladesh presiden Ziaur Rahman, telah dibawa ke rumah sakit yang sama pada 8 Oktober tahun lalu dan belakangan ia dipindahkan ke penjara setelah satu bulan perawatan.
Pemimpin oposisi tersebut menjalani hukuman 17 tahun penjara sejak 8 Februari tahun lalu, di penjara tua yang sudah tak dipakai di Dhaka, setelah divonis dalam sejumlah kasus yang berkaitan dengan kekerasan dan korupsi, yang telah dikatakan pengacaranya bermotif politik.
Baca juga: Mantan PM Bangladesh dipenjara lima tahun
Sumber: Anadolu
Pemimpin oposisi Bangladesh dibawa ke rumah sakit
1 April 2019 21:54 WIB
Mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi Bangladesh Begum Khaleda Zia. (Anadolu Agency)
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: