Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan kapasitas "Desa Bersaudara" yang tersebar di Kecamatan Cangkringan dan Turi, Kabupaten Sleman untuk mengantisipasi bencana erupsi Gunung Merapi.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Danang Syamsurizal di Yogyakarta, Senin, mengatakan pembentukan pola "Desa Bersaudara" itu untuk membangun kesadaran mitigasi bencana bagi masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi.

"Di sejumlah desa yang telah menjadi 'Desa Bersaudara' masyarakatnya kami latih menyelamatkan diri serta bertahan hidup di pengungsian ketika terjadi bencana Merapi," kata Danang.

Saat ini, BPBD DIY telah memetakan 21 titik sementara untuk lokasi pembangunan barak pengungsian. Seluruh titik itu berada di sejumlah "Desa Bersaudara" di Kecamatan Cangkringan dan Turi.

"Kalau pengungsiannya secara fisik memang belum kami bangun, karena hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus waspada atau level dua tetapi sudah kami petakan menyesuaikan guguran lava," kata dia.

Selain "Desa Bersaudara", BPBD DIY bersama BPBD Kabupaten Sleman telah menyiapkan logistik untuk berbagai keperluan masyarakat, seperti makanan hingga masker.

Selain itu, BPBD DIY terus menggencarkan pemantauan situasi Gunung Merapi berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Tim Reaksi Cepat (TRC) serta para relawan juga terus melakukan pemantauan di lapangan bersama masyarakat dengan menghidupkan ronda Merapi," kata dia.

Namun demikian, kata dia, mengingat saat ini status Gunung Merapi belum siaga, maka pihaknya hanya melakukan pemantauan dan pembaruan informasi aktivitas Gunung Merapi bersama BPPTKG.