Jayapura (ANTARA) - Korban banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, mengaku bangga dan senang dengan pernyataan Presiden Joko Widodo soal relokasi perumahan.

"Saya sangat senang dengan pernyataan Pak Jokowi," kata Audy Rempengan, salah satu warga korban banjir bandang di BTN Gajah Mada, Kelurahan Dobonsolo, Kabupaten Jayapura.

Menurut dia, pernyataan itu sangat menyejukkan ditengah persoalan yang sedang dialami, karena sekitar 380 rumah di BTN Gajah Mada terdampak banjir bandang.

"Menurut saya inilah yang kami tunggu. Tapi setelah dinyatakan relokasi, kapan realisasinya," tambah dia.

Sementara itu, Dike Demianus warga BTN Nauli, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura mengaku dari ratusan rumah yang ada di kompleks tersebut 70 hingga 80 diantaranya hancur diterjang banjir bandang.

"Kami di BTN Nauli juga paling kena dampak banjir bandang sekitar 70 hingga 80-an rumah, kami juga direlokasi yah," ujarnya dengan berharap.

Sedangkan, Aman Hasibuan berharap agar ada normalisasi kali atau sungai yang ada di sekitar BTN Sosial termasuk ada perhatian untuk pembersihan pasir setingga pinggang orang dewasa di sejumlah gang dan perumahan

"Jangan direlokasi kalau kami di BTN Sosial, tapi dibersihkan pasir sisa banjir dan perbaiki fasilitas umum lainnya," katanya.

Dalam kunjungan ke GOR Toware, Distrik Waibu, Presiden Jokowi menyebutkan tempat tinggal para pengungsi harus direlokasi.

"Inikan harus direlokasi, karena tempatnya kan memang tempat yang rawan bencana, jadi harus dipindahkan," ujarnya.

Menurut dia, relokasi tersebut harus diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Papua dan kabupaten yang berhubungan langsung
dengan persoalan tersebut.

"Relokasinya akan segera ditetapkan oleh gubernur dan bupati. Kalau tempatnya sudah dibebaskan dan sudah ditetapkan, baru
kita akan masuk untuk pembangunan rumahnya, kira-kira itu," tambahnya.

"Tapi saya ingin agar secepatnya, penetapatan lokasi agar masyarakat bisa mendapatkan kepastian dan dimana agar segera
rumah-rumah itu dibangun," katanya.