150 kain wastra tokoh nasional siap dipamerkan di Istana Bogor
1 April 2019 15:15 WIB
Perancang busana Samuel Wattimena , Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, dan Ketua Museum Kepala Museum Kepresidenan Amurwani Swi Lestari Ningsih saat konferensi pers Festival Wastra Nusantara di Jakarta, Senin(1/4). (Antara/Aubrey Fanani)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 150 kain wastra nusantara milik ibu-ibu negara, tokoh perempuan Indonesia hingga para kolektor siap dipamerkan di Museum Kepresidenan Balai Kirti Istana Bogor, 8-14 April 2019 dalam acara Festival Wastra Nusantara.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid mengatakan ide Festival Wastra Nusantara itu ingin menunjukkan kepada publik bahwa wastra adalah kekayaan budaya Indonesia yang paling luar biasa.
"Kami ingin mengajak para pemimpin nasional untuk berbagi apa yang mereka miliki untuk dapat dinikmati publik," kata Hilmar saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Kepala Museum Kepresidenan Amurwani Swi Lestari Ningsih mengatakan ada sekitar 150 helai kain yang akan dipamerkan, termasuk kain-kain miliki ibu negara mulai dari Fatmawati (istri presiden pertama Indonesia Sukarno) hingga Iriana (istri presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo).
"Setiap kain yang dipamerkan punya cerita dibaliknya, masyarakat dapat melihat cerita unik dari kain-kain baik batik, tenun atau ikat yang dipamerkan," kata dia.
Koordinator Festival Watra Nusantara Samuel Wattimena mengatakan jumlah wastra yang dipamerkan memang belum sebanding dengan kekayaan wastra yang dimiliki bangsa Indonesia.
Dia mengatakan setiap tempat, desa bahkan setiap pengrajin punya karakteristik berbeda-beda.
Pada acara pembukaan ada Tari Gebyar Wastra yang ditampilkan oleh penari dari Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (PLTBK).
Kemudian akan ada peragaan busana yang menampilkan berbagai wastra nusantara. Samuel mengatakan peragaan busana akan dibawakan oleh model dari lintas genersi.
Tak hanya itu busana yang ditampilkan juga meruoakan kolaborasi dari 12 desainer dari berbagai generasi.
Dia mengatakan kolaborasi ini akan menjadi sara berekspresi berbagai perancang busana dalam menciptakan kreasi dengan memanfaatkan kain wastra nusantara.
"Tak hanya desainer ternama, kami juga mengajak anak-anak dari sekolah fesyen untuk ikut menrepresentasikan kain wastra sesuai dengan zamannya," kata Samuel.
Pameran tersebut dibuka untuk umum mulai 9-14 April 2019, museum dibuka dsri pukul 09.00-15.00 WIB.
Jika ingin mengunjungi pameran tersebut, setiap pengunjung tidak diperbolehkan menggunakan kaus, jins dan sendal jepit.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid mengatakan ide Festival Wastra Nusantara itu ingin menunjukkan kepada publik bahwa wastra adalah kekayaan budaya Indonesia yang paling luar biasa.
"Kami ingin mengajak para pemimpin nasional untuk berbagi apa yang mereka miliki untuk dapat dinikmati publik," kata Hilmar saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Kepala Museum Kepresidenan Amurwani Swi Lestari Ningsih mengatakan ada sekitar 150 helai kain yang akan dipamerkan, termasuk kain-kain miliki ibu negara mulai dari Fatmawati (istri presiden pertama Indonesia Sukarno) hingga Iriana (istri presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo).
"Setiap kain yang dipamerkan punya cerita dibaliknya, masyarakat dapat melihat cerita unik dari kain-kain baik batik, tenun atau ikat yang dipamerkan," kata dia.
Koordinator Festival Watra Nusantara Samuel Wattimena mengatakan jumlah wastra yang dipamerkan memang belum sebanding dengan kekayaan wastra yang dimiliki bangsa Indonesia.
Dia mengatakan setiap tempat, desa bahkan setiap pengrajin punya karakteristik berbeda-beda.
Pada acara pembukaan ada Tari Gebyar Wastra yang ditampilkan oleh penari dari Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (PLTBK).
Kemudian akan ada peragaan busana yang menampilkan berbagai wastra nusantara. Samuel mengatakan peragaan busana akan dibawakan oleh model dari lintas genersi.
Tak hanya itu busana yang ditampilkan juga meruoakan kolaborasi dari 12 desainer dari berbagai generasi.
Dia mengatakan kolaborasi ini akan menjadi sara berekspresi berbagai perancang busana dalam menciptakan kreasi dengan memanfaatkan kain wastra nusantara.
"Tak hanya desainer ternama, kami juga mengajak anak-anak dari sekolah fesyen untuk ikut menrepresentasikan kain wastra sesuai dengan zamannya," kata Samuel.
Pameran tersebut dibuka untuk umum mulai 9-14 April 2019, museum dibuka dsri pukul 09.00-15.00 WIB.
Jika ingin mengunjungi pameran tersebut, setiap pengunjung tidak diperbolehkan menggunakan kaus, jins dan sendal jepit.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: