Alfamart bantah potong langsung donasi Rp10.000 di Cimalati
1 April 2019 12:14 WIB
Tangkapan layar media sosial tentang donasi-ku konsumen oleh Alfamart yang sempat dipertanyakan konsumen atasnama Ibu Rahmi di Cimalati, Jawa Barat (Foto Antaranews Bali/media sosial/2019)
Denpasar (ANTARA) - Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, Nur Rachman membantah bahwa pengelola jaringan toko swalayan nasional itu melakukan potong langsung donasi sebesar Rp10.000 kepada konsumen atas nama Rahmi saat berbelanja di toko SAT Cimalati (X070), Jawa Barat, pada 27 Maret 2019.
"Saat itu, Ibu Rahmi dilayani oleh kasir atas nama Heryan Aslam (18122000) dengan total belanjaan sebesar Rp23.900 dan melakukan pembayaran dengan uang tunai sebesar Rp100.000 dengan kembalian tertera di layar sebesar Rp76.100," katanya saat dikonfirmasi dari Denpasar, Bali, Senin.
Setelah itu, kasir melakukan penawaran donasi kepada konsumen tersebut sebesar Rp100 dengan ungkapan "Seratus rupiahnya boleh buat donasi bu?" dan konsumen tersebut menjawab bahwa ia bersedia untuk melakukan donasi Rp100.
"Jadi, kembalian konsumen seharusnya Rp76.000, tetapi kasir salah input donasi menjadi Rp10.000 dan langsung cash end. Saat itu juga kasir mengonfirmasi kepada kosumen tersebut bahwa ia salah input donasi dan menggantinya dengan uang tunai, sehingga konsumen tetap mendapatkan kembalian utuh sebesar Rp76.000," katanya.
"Kami telah menyampaikan permohonan maaf kepada Ibu Rahmi. Kami pun telah menjelaskan bahwa saat transaksi telah terjadi human error atau kesalahan dalam memasukkan nilai donasi oleh kasir, namun sudah diganti dengan uang tunai. Kami juga telah menghubungi kembali ke konsumen dan tidak mempermasalahkan lagi setelah menerima penjelasan," katanya.
Dalam konfirmasi itu, ia juga menjelaskan tentang SOP Donasi Konsumen. "Peraturan Alfamart untuk masalah donasi tidak ada sistem potong langsung, kasir wajib menawarkan dahulu kepada konsumen apakah bersedia untuk berdonasi? Kasir menawarkan hal itu jika ada kembalian di bawah 500 rupiah, tapi jika tidak bersedia akan dikembalikan," katanya.
Namun, konsumen juga dapat dengan sukarela melakukan donasi bebas kepada yayasan yang bekerja sama dengan nilai donasi di atas Rp500. Dalam pengelolaan sumbangan, perusahaan menunjuk yayasan kredibel seperti Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI , LazisNU, dan LazisMU.
Sebelumnya (16/1), Corporate Communication Regional Manager Alfamart, M Faruq Asrori, menyatakan "Alfamart" telah menyalurkan donasi konsumen (Donasi-Ku) secara nasional senilai Rp8,27 miliar selama 2018.
"Penyaluran bantuan dari donasi tersebut bekerja sama dengan tiga yayasan berskala nasional, yakni Baitul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI), LazizNU, dan LazizMU. Untuk periode Januari-Maret saja tercatat sebesar Rp2,277 miliar yang disalurkan lewat BMCI berupa paket sembako gratis," katanya.
Periode April-Juni sebesar Rp 2,262 miliar disalurkan oleh LazizNU berupa khitan massal gratis dan perbaikan rumah ibadah. Periode Juli-Desember sebesar Rp 4,181 miliar disalurkan oleh LazizMU berupa paket perlengkapan sekolah dan ragam bantuan sosial.
Untuk periode donasi Januari-Maret 2018, izinnya menggunakan SK Kementerian Sosial RI No.285/HUK-UND/2018, periode April-Juni 2018 dengan izin menggunakan SK Kementerian Agama RI No.225/2016 sebab sifatnya adalah sedekah, lalu periode Juli-Desember 2018 dengan izin menggunakan SK Kemenag RI No.730/2016.
"Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian donasi konsumen 2018 mengalami penurunan, karena tahun 2017 menghimpun Rp10,569 miliar, lalu tahun 2016 sebesar Rp28,365 miliar, dan tahun 2014-2015 sebesar Rp 33,5 miliar," katanya.
Menurut dia, program Donasi-Ku ini legal dan bukan kategori CSR (Corporate Social Responsibility), melainkan Corporate Cause Promotion. Melalui rangkaian program Donasi-Ku, konsumen Alfamart dapat turut berpartisipasi dan menunjukkan kepedulian dalam membantu sesama. Prinsipnya, sesuatu yang kecil jika dihimpun dan disalurkan dengan baik serta dapat dipertanggungjawabkan, akan memberi manfaat besar.
"Untuk CSR Alfamart yang bersumber dari laba bersih perusahaan diwujudkan dalam dua kegiatan besar yakni Alfamart Class (hibah laboratorium ritel) pada SMK-SMK yang memiliki Jurusan Pemasaran, dan Outlet Binaan Alfamart (OBA) yang didalamnya mencakup Pelatihan Manajemen Ritel Modern bagi para pedagang warung tradisional di sekitar toko Alfamart, dress up warung, hingga subsidi harga barang dagangan kepada pemilik warung tradisional," katanya.
Selain dua kegiatan itu, bantuan sosial lainnya seperti subsidi pasar murah dan bazaar, posyandu, santunan Lebaran anak yatim, support event/kegiatan media massa hingga support kegiatan masyarakat di bidang penghijauan dan lingkungan, seni budaya, pendidikan, hingga sport.
"Saat itu, Ibu Rahmi dilayani oleh kasir atas nama Heryan Aslam (18122000) dengan total belanjaan sebesar Rp23.900 dan melakukan pembayaran dengan uang tunai sebesar Rp100.000 dengan kembalian tertera di layar sebesar Rp76.100," katanya saat dikonfirmasi dari Denpasar, Bali, Senin.
Setelah itu, kasir melakukan penawaran donasi kepada konsumen tersebut sebesar Rp100 dengan ungkapan "Seratus rupiahnya boleh buat donasi bu?" dan konsumen tersebut menjawab bahwa ia bersedia untuk melakukan donasi Rp100.
"Jadi, kembalian konsumen seharusnya Rp76.000, tetapi kasir salah input donasi menjadi Rp10.000 dan langsung cash end. Saat itu juga kasir mengonfirmasi kepada kosumen tersebut bahwa ia salah input donasi dan menggantinya dengan uang tunai, sehingga konsumen tetap mendapatkan kembalian utuh sebesar Rp76.000," katanya.
"Kami telah menyampaikan permohonan maaf kepada Ibu Rahmi. Kami pun telah menjelaskan bahwa saat transaksi telah terjadi human error atau kesalahan dalam memasukkan nilai donasi oleh kasir, namun sudah diganti dengan uang tunai. Kami juga telah menghubungi kembali ke konsumen dan tidak mempermasalahkan lagi setelah menerima penjelasan," katanya.
Dalam konfirmasi itu, ia juga menjelaskan tentang SOP Donasi Konsumen. "Peraturan Alfamart untuk masalah donasi tidak ada sistem potong langsung, kasir wajib menawarkan dahulu kepada konsumen apakah bersedia untuk berdonasi? Kasir menawarkan hal itu jika ada kembalian di bawah 500 rupiah, tapi jika tidak bersedia akan dikembalikan," katanya.
Namun, konsumen juga dapat dengan sukarela melakukan donasi bebas kepada yayasan yang bekerja sama dengan nilai donasi di atas Rp500. Dalam pengelolaan sumbangan, perusahaan menunjuk yayasan kredibel seperti Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI , LazisNU, dan LazisMU.
Sebelumnya (16/1), Corporate Communication Regional Manager Alfamart, M Faruq Asrori, menyatakan "Alfamart" telah menyalurkan donasi konsumen (Donasi-Ku) secara nasional senilai Rp8,27 miliar selama 2018.
"Penyaluran bantuan dari donasi tersebut bekerja sama dengan tiga yayasan berskala nasional, yakni Baitul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI), LazizNU, dan LazizMU. Untuk periode Januari-Maret saja tercatat sebesar Rp2,277 miliar yang disalurkan lewat BMCI berupa paket sembako gratis," katanya.
Periode April-Juni sebesar Rp 2,262 miliar disalurkan oleh LazizNU berupa khitan massal gratis dan perbaikan rumah ibadah. Periode Juli-Desember sebesar Rp 4,181 miliar disalurkan oleh LazizMU berupa paket perlengkapan sekolah dan ragam bantuan sosial.
Untuk periode donasi Januari-Maret 2018, izinnya menggunakan SK Kementerian Sosial RI No.285/HUK-UND/2018, periode April-Juni 2018 dengan izin menggunakan SK Kementerian Agama RI No.225/2016 sebab sifatnya adalah sedekah, lalu periode Juli-Desember 2018 dengan izin menggunakan SK Kemenag RI No.730/2016.
"Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian donasi konsumen 2018 mengalami penurunan, karena tahun 2017 menghimpun Rp10,569 miliar, lalu tahun 2016 sebesar Rp28,365 miliar, dan tahun 2014-2015 sebesar Rp 33,5 miliar," katanya.
Menurut dia, program Donasi-Ku ini legal dan bukan kategori CSR (Corporate Social Responsibility), melainkan Corporate Cause Promotion. Melalui rangkaian program Donasi-Ku, konsumen Alfamart dapat turut berpartisipasi dan menunjukkan kepedulian dalam membantu sesama. Prinsipnya, sesuatu yang kecil jika dihimpun dan disalurkan dengan baik serta dapat dipertanggungjawabkan, akan memberi manfaat besar.
"Untuk CSR Alfamart yang bersumber dari laba bersih perusahaan diwujudkan dalam dua kegiatan besar yakni Alfamart Class (hibah laboratorium ritel) pada SMK-SMK yang memiliki Jurusan Pemasaran, dan Outlet Binaan Alfamart (OBA) yang didalamnya mencakup Pelatihan Manajemen Ritel Modern bagi para pedagang warung tradisional di sekitar toko Alfamart, dress up warung, hingga subsidi harga barang dagangan kepada pemilik warung tradisional," katanya.
Selain dua kegiatan itu, bantuan sosial lainnya seperti subsidi pasar murah dan bazaar, posyandu, santunan Lebaran anak yatim, support event/kegiatan media massa hingga support kegiatan masyarakat di bidang penghijauan dan lingkungan, seni budaya, pendidikan, hingga sport.
Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: